RMOLJatom. Setiap langkah yang diambil oleh Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak menengah baru yang diluncurkan di Korea Selatan dapat memicu "Perang Dingin baru" dan perlombaan senjata yang meningkat di kawasan itu. Begitu peringatan yang dimuat di media pemerintah Korea Utara pada hari Rabu (14/8).
- Situasi Makin Gawat, China Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Ukraina
- Filipina Perketat Masuknya Warga Asing Usai Maraknya Perjudian Online Ilegal Oleh Warga China
- Jamaah Haji Jember Nafar Tsani Sudah Tiba di Makkah, Ada Lecet Kaki hingga Pingsan
"Amerika Serikat menunjukkan bahwa pihaknya sedang memeriksa rencana untuk menempatkan rudal jarak menengah darat-ke-darat di kawasan Asia dan Korea Selatan telah dipilih sebagai tempat untuk penempatan," begitu pernyataan yang dimuat kantor berita Korea Utara, KCNA.
"Ini adalah tindakan sembrono untuk meningkatkan ketegangan regional, tindakan yang dapat memicu Perang Dingin dan perlombaan senjata baru di kawasan Timur Jauh untuk mengerahkan senjata ofensif baru di Korea Selatan," sambung pernyataan yang sama.
Sementara itu, seperti dimuat Reuters, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan belum ada diskusi tentang penempatan rudal jarak menengah Amerika Serikat di negara itu, dan tidak ada rencana untuk mempertimbangkan gagasan itu.
Pernyataan KCNA juga mengkritik langkah-langkah terbaru untuk meningkatkan situs militer di Selatan yang menjadi tuan rumah sistem Pertahanan Area Ketinggian Tinggi Terminal (THAAD) Amerika Serikat yang dirancang untuk mencegat rudal balistik.
"Adalah fakta sulit bahwa penyebaran THAAD berdasarkan strategi Amerika Serikat untuk memiliki kekuatan besar dan memegang supremasi di Asia Timur Laut, bukan yang untuk 'melindungi' Korea Selatan dari 'ancaman' seseorang," kata KCNA. [mkd]
- Pemuda di Ngawi Pamer Alat Kelamin ke Pegawai Toko
- KST Papua Kembali Beraksi, 7 Penambang Emas Tewas Ditembak di Yahukimo
- Bojonegoro Diguncang Gempa dengan Kekuatan 4,0 Magnitudo