Harga bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air belum turun. Padahal kondisi harga minyak mentah dunia yang anjlok.
- Gerakan Capres Alternatif, Pemilih Muda Diajak Lebih Kritis dan Partisipatif
- Risma Marah-marah di Gorontalo, Rocky Gerung: Ini Bahayanya Kalau Pejabat Tidak Lulus TWK
- Anggota DPR Tuding Ada Oknum Hambat Kasus Sertifikat Tanah Warga Kedungsolo
Melihat kecenderungan pemerintah yang masih mendiamkan harga BBM, pengamat ekonomi Salamuddin Daeng berpandangan kebijakan pemerintah tersebut sarat dengan kepentingan politik.
"Ternyata ini (penurunan BBM) bukan bisnis biasa atau jualan tempe atau tahu atau cendol, yang harga jualnya ditentukan harga bahan baku. Tapi ini adalah bisnis politik, yakni berbisnis dan memasang harga politik," kata Salamuddin Daeng dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/4).
Ada hitung-hitungan tersendiri yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden
Joko Widodo yang masih mendiamkan harga BBM. Pemerintah, kata Salamuddin, tengah mengatur harga beli dan jual BBM yang diatur Menteri ESDM.
"Tapi ini akan jadi catatan sejarah bahwa pemerintah ignorance, tidak peduli apapun, termasuk penurunan harga minyak maupun masalah kemanusiaan dalam menentukan harga kebutuhan dasar rakyat," tegas peneliti dari AEPI ini.
"Seharusnya kebijakan yang manusiawi yang diambil sekarang. Itu adalah harga politik dan politik kita belum memihak ke rakyat," tutupnya.
- Sering Dipandang Ban Serep, Koalisi Perubahan Minta Peran Wapres Dimaksimalkan
- Berhasil Ungkap Kasus Korupsi Besar, Firli Bahuri Layak Jadi Calon Alternatif 2024
- KPU Didesak Buka Data Syarat Kepesertaan Pemilu Mulai Verifikasi Administrasi Hingga Faktual