RS Darurat Covid-19 di Lamongan Akhirnya Diresmikan

Proyek pembangunan rumah sakit (RS) darurat Covid-19 di Kabupaten Lamongan akhirnya diresmikan, meski sebelumnya sempat diwarnai pro-kontra antar warga.


Peresmian RS darurat Covid-19 yang berlangsung secara virtual tersebut dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Pemkab Lamongan.

RS darurat Covid-19 di Lamongan yang diresmikan ini merupakan fasilitas isolasi/observasi penyakit infeksi emerging/virus corona RSUD dr Soegiri Lamongan.

Wakil Menteri PUPR, John Wempi Weitipo menyampaikan pembangunan RS darurat Covid-19 di Lamongan tersebut sebagai upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan isolasi dan observasi terhadap penyakit infeksi virus corona.

Dia berharap pembangunan RS darurat Covid-19 memiliki nilai yang strategis dan akan memberikan manfaat yang besar.

"Yaitu sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap kebutuhan penanganan penyakit yang terdampak Covid-19,” harapnya.

Sedangkan, Kepala BNPB, Doni Monardo mengapresiasi kesigapan Kementerian PUPR mewujudkan RS darurat Covid-19 sebagai langkah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lamongan.

“Perjuangan kita dalam mengatasi pandemi Covid-19 belum berakhir dan kita menuju masyarakat yang produktif tetapi aman dari Covid-19,“ pesannya.

Sementara Bupati Lamongan, Fadeli berharap keberadaan rumah sakit tempat isolasi pasien Covid-19 dapat menurunkan angka penularan dan meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19.

"Rumah sakit isolasi ini sekarang telah dibuka, lebih steril dan modern, nanti secara bertahap pasien terkonfirmasi yang sekarang dirawat di rumah sakit akan dipindahkan ke sini" tuturnya.

Proyek pembangunan RS darurat Covid-19 yang berdiri pada lahan seluas 6.810 meter persegi tersebut dikerjakan tepat waktu selama 39 hari oleh kementerian PUPR dari dana Dana Siap Pakai (DSP) BNPB.

RS darurat Covid-19 memiliki fasilitas bangunan screening, bangunan karantina yang berkapasitas 75 tempat tidur, bangunan isolasi yang dapat memuat 7 tempat tidur dan beberapa bangunan pelengkap lainnya.

Selain itu, bangunan RS darurat Covid-19 yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Tumenggungan, Lamongan juga dilengkapi dengan infrastruktur yang modern, termasuk ruang bertekanan negatif, alat filter untuk bakteri dan virus.

Fasilitas isolasi/observasi ini hanya terdapat di tiga daerah di Indonesia. Yakni Rumah Sakit Umum Daerah di Lamongan, Rumah Sakit Darurat di Rumah sakit Akademik UGM Yogyakarta dan Rumah Sakit Darurat di Biak Numfor, Papua.