Jelang Pilwali Surabaya, Politisi Golkar Ingatkan ASN Jangan Berpolitik

Arif Fathoni/RMOLJatim
Arif Fathoni/RMOLJatim

Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya tidak terlibat dalam kegiatan politik di Pilwali Surabaya pada 2020 mendatang.


"Tahapan Pilwali Surabaya sudah berjalan, tanggal 4 sampai 6 September 2020 merupakan jadwal pendaftaran pasangan calon yang diusung partai politik. Saya berharap ASN Pemkot tidak ikut tarik menarik kepentingan dan terlibat dalam dinamika pilwali," tegas politisi asal Partai Golkar dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (18/8).

Fathoni kembali menegaskan agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya harus jeli.

"Bawaslu jangan hanya berdiam diri di kantor, melainkan harus turun ke lapangan. Kalau mendapati adanya program pemerintah kota yang dikampanyekan oleh OPD tapi tidak sesuai tupoksinya patut di waspadai. Karena bisa jadi penyalahgunaan wewenang," terangnya.

Selain itu Fathoni mengingatkan agar pihak Inspektorat Pemkot Surabaya benar-benar menegakkan disiplin ASN.

"Ini bukan niat menghukum ASN melainkan menjaga harkat dan martabat ASN sebagai abdi negara," ujarnya.

Ketua DPD 2 Golkar Surabaya itu kembali menekankan, kalau sudah ada ASN yang masuk menjadi tim sukses bacawali atau bertemu dengan bacawali untuk jabatan tertentu, sebaiknya dihentikan mulai sekarang.

"Karena pasti tidak akan independent. ASN harus netral, sesuai sumpah janjinya yang mendharma baktikan untuk kepentingan negara," pungkasnya.