Mahasiswa Kepung Kantor DPRD Probolinggo Berlangsung  Ricuh

Suasana Demo di Probolinggo
Suasana Demo di Probolinggo

Demo mahasiswa Probolinggo menolak Omnibus Law Cipta Kerja sempat diwarnai kericuhan.


Bahkan sempat terjadi aksi lempar batu yang mengarah ke polisi dan gedung DPRD Kabupaten Probolinggo. Beberapa kaca di Dua pos keamanan di gedung dewan rusak akibat lemparan batu.

Pantauan di lokasi, aksi awalnya berjalan tertib. Mahasiswa yang berdemo juga disertai orasi perwakilan masing-masing elemen.

Namun tiba-tiba mahasiswa berusaha menjebol pagar kantor dewan dengan cara menarik yang terbentang di depan mereka. Situasi pun mulai memanas.

Tak berselang lama, ada lemparan batu yang berasal dari kerumunan mahasiswa. Lemparan mengarah ke polisi dan gedung DPRD. 

Polisi pun semakin memperketat pengamanan. Sejumlah anggota tim huru hara Polres Probolinggo, menyiapkan tameng. Selain itu, petugas juga menembakan gas air mata dan menyemprotkan Water Canon pada pendemo.

Di internal pendemo, masing-masing korlap elemen mahasiswa juga berusaha menenangkan rekan-rekannya. Mereka mengimbau teman-temannya agar tidak terprovokasi.

Sebelumnya, massa aksi bergerak dari lapangan Pajarakan sekitar pukul 10.00 WIB menuju Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo.

25 perwakilan menemui pimpinan dewan Kabupaten Probolinggo. Mereka, menuntut supaya UU Omnibus Law Cipta Kerja di cabut. Sebab, dianggapnya oleh mahasiswa merugikan para pekerja.

"Kami meminta supaya Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja di cabut. Karena, saya sudah melihat dari berbagai pasal dan itu sangat merugikan sekali," jelas Yasinta Rizky Permatasari perwakilan GMNI. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo menyatakan kalau pihaknya sudah menerima pernyataan dari perwakilan mahasiswa.

"Kami sebenarnya sudah menerima perwakilan dari Serikat Buruh beberapa waktu lalu. Dan kita sudah menyampaikan apa yang menjadi tuntunannya itu," pungkasnya.