Mitigasi Bencana, Pemkab Madiun Siap Tanam Akar Wangi di Kawasan Hutan

Rapat koordinasi terbatas penanggulangan bencana/Ist
Rapat koordinasi terbatas penanggulangan bencana/Ist

Sebagai upaya mitigasi bencana Pemerintah Kabupaten Madiun akan menanam akar wangi atau vertiver di tiga kecamatan yang menjadi daerah rawan longsor dan banjir. 


Penanaman akar wangi di kawasan hutan tersebut direkomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai salah satu solusi untuk mencegah longsor dan banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, mengatakan Pemkab Madiun akan menanam akar wangi di sejumlah lahan kritis yang ada di pegunungan dan lahan kritis di sepanjang aliran sungai. Untuk daerahnya dipetakan menjadi tiga wilayah yakni Kecamatan Kare, Gemarang, dan Saradan.

“Ini sebagai salah satu cara penanggulangan bencana. Besok kami akan ke Solo untuk melihat bibit akar wangi dan kemudian dibawa ke Madiun untuk dikembangkan bersama,” jelas dia seusai rapat koordinasi terkait penanggulangan bencana, Selasa (16/2).

Sementara itu wakil ADM Lawu ds, Mulato Joko Sundoro, mengatakan akar wangi menjadi salah satu tanaman yang bisa dikembangkan untuk mencegah bencana seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, akan juga dibuat saluran cacing untuk memperlancar aliran air.

“Saluran cacing ini untuk menghindari genangan air. Karena apabila terjadi genangan akan mengakibatkan jenuh. Tanah yang jenuh, potensi longsornya tinggi,” ujar dia.

Sekedar diketahui tanaman akar wangi memiliki fungsi untuk penguatan tanah dan berfungsi sebagai resapan air. Akar tanaman ini bisa tumbuh hingga mencapai enam meter.