Kiai SAS Jadi Komut PT KAI, Gus Yasin: Memprihatinkan, Pemimpin Umat Jadi Anak Buah Menteri!

Said Aqil Siroj/Net
Said Aqil Siroj/Net

Diangkatnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (SAS) sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, disesalkan sejumlah kalangan Nahdliyin.


Wakil Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Muhammad Yasin, menyayangkan pengangkatan tersebut bukan keahlian Kiai SAS. Yang dikhawatirkan, nanti umat tidak terurus karena ulamanya sedang fokus mengurusi bisnis.

"Ini sangat memprihatinkan. Ketum PBNU dengan massa jutaan umat, ulama Khos kini jadi komisaris. Ini (jabatan Komut PT KAI) bukan keahlian beliau," kritik Gus Yasin, sapaan akrabnya pada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (3/3).

Menurut Gus Yasin, jabatan Ketum PBNU bukan sembarangan. Kiai SAS dipercaya untuk memimpin umat sekaligus menjadi penyeru suara umat dan kini harus menjadi  anak buah Menteri BUMN. 

"Ini bukan menghargai atau memuliakan beliau tapi sudah merendahkan beliau. Jujur saya kaget dan langsung berdoa semoga KH Said Aqil Siradj berfikir lebih dalam. Maqom beliau sebagai pemimpin umat," keluhnya.

Seharusnya jika pemerintah mau memberi penghargaan pada Ketum PBNU, lanjut Gus Yasin, minimal Kiai SAS diberi kedudukan di Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) yang ikut mengawasi kondisi Indonesia  dan jalannya pemerintah.

"Dengan duduk di Watimpres, Kiai SAS bisa menjewer menteri-menteri yang kerjanya tidak benar dengan memberi masukan ke presiden. Ini sungguh memprihatinkan Kiai SAS malah menjadi bawahan dan bertanggungjawab kepada menteri," jelasnya.

Gus Yasin menambahkan, posisi Kiai SAS yang berada di bawah menteri akan terbelenggu. Sehingga sulit membayangkan jika seorabg Ketum PBNU nantinya diminta bertanggungjawab sama DPR. 

"Sulit rasanya membayangkan. Apa kata umat kalau Kiai SAS dipanggil DPR untuk dikritisi kinerjanya. Karena itu saya jadi paham kenapa BUMN merugi terus dan banyak korupsinya. Penyebabnya BUMN dijadikan badan usaha bagi-bagi kekuasaan dan ditempatkan mereka-mereka yang bukan ahlinya," demikian Gus Yasin.

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan nama-nama baru dalam perombakan susunan direksi PT KAI.

Erick Thohir mengumumkan lima nama Dewan Komisaris pada hari ini, Rabu (3/3). 

Berikut ini susunan lengkap Dewan Komisaris PT KAI:

1. Prof Dr KH Said Agil Siroj (Komisaris Utama  merangkap Komisaris Independen)

2. Riza Primadi (Komisaris Independen)

3. Rochadi (Komisaris Independen)

4. Diah Nataliza (Komisaris)

5. Chairul Anwar (Komisaris).