Jawa Timur Diminta Waspadai Badai Tropis Seroja

Anggota komisi D DPRD Jatim Martin Hamonangan/RMOLJatim
Anggota komisi D DPRD Jatim Martin Hamonangan/RMOLJatim

Pemprov Jatim harus waspada mengenai ancaman bafai siklon tropis Seroja yang dikeluarkan oleh Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG). Badai tersebut dikhawatirkan akan memicu cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan banjir bandang seperti di NTT beberapa waktu lalu.


“BMKG sudah mengingatkan sejumlah propinsi di Indonesia termasuk Jatim untuk mewaspadai siklon tropis Seroja yang terjadi beberapa hari ke depan di Jatim dalam bulan ini,” jelas anggota komisi D DPRD Jatim Martin Hamonangan saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (9/4).

Dikatakan Martin, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat dampak siklon tropis Seroja tersebut bisa menimbulkan bencana di sejumlah daerah di Jatim. 

"Jadi kalau disiapkan sedini mungkin tentunya bisa ditekan adanya kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa. Harus diantisipasi sedini mungkin,” jelas polotisi PDIP tersebut.

Martin lalu membeberkan antara lain perlu adanya kesiapan pemenuhan kebutuhan jika terjadi bencana, misalnya pemenuhan air bersih, dapur umum dan lainnya. 

“Juga perlu disiapkan sedini mungkin tempat evakuasi warga dan kesiapan peralatan dan pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat yang terkena bencana. Kami siap memback up penuh pemprov dari segi anggaran jika terjadi bencana,” jelasnya.

Sekedar diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi adanya peningkatan intensitas Siklon Tropis Seroja dalam  beberaa waktu ke depan. Badai tersebut sempat menimbulkan dampak berupa banjir bandang hingga longsor di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur pada Senin (7/4). 

Sebanyak 117 orang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya masih hilang. Kendati cenderung menjauhi wilayah Indonesia, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Sedangkan hujan dengan intensitas sedang bisa terjadi di Nusa Tenggara Timur. 

BMKG juga memprakirakan dampak dari siklon tersebut akan memicu adanya gelombang setinggi 2,5-4,0 meter di Perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan Perairan selatan Pulau Jawa hingga NTB, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga Bali, Perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote.