Tempat Wisata Di Jombang Boleh Buka Bagi Zona Hijau Dan Kuning

Bupati Jombang, Mundjidah/RMOLJatim
Bupati Jombang, Mundjidah/RMOLJatim

Tak perlu takut untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata, karena yang terpenting selalu terapkan protokol kesehatan. Kini, tempat wisata yang ada di Kabupaten Jombang diperbolehkan buka selama libur Hari Raya Idul Fitri.


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang membolehkan tempat wisata untuk tetap buka selama masih dalam zona hijau dan kuning. Dan pembukaan tempat wisata itu harus dilakukan dengan tetap penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengatakan, pihaknya memperbolehkan tempat wisata di Kabupaten Jombang tetap buka selama masih dalam zona hijau dan atau kuning. Namun, harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Pihak pengelola harus benar-benar berkomitmen baik prosedural, fasilitas, maupun pengawasan oleh satgas internal usaha pariwisata.

"Tempat wisata boleh buka asal zona hijau dan kuning, yang penting tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung tidak lebih dari 50 persen," kata Bupati Jombang, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis  (13/5).

Dijelaskannya, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri yang mengatur Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro juga mengatur mengenai pembukaan tempat wisata. Salah satunya adalah wajib melakukan screening test antigen atau genose bagi fasilitas umum berbayar atau lokasi wisata dalam ruangan.

"Harus dibentuk tim satgas dilokasi wisata masing-masing. Yang selalu melakukan secrening dan memberikan imbauan untuk tidak berkerumun, menjaga jarak, tetap protokol kesehatan," imbuhnya.

Sementara, Ketua Divisi Promosi Publikasi dan Pemasaran DPP ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata Indonesia), Ahmad Suhaib SE sangat mendukung langkah pemerintah dalam hal ini memperbolehkan tempat wisata untuk tetap buka. Meskipun jumlah ada pembatasan tidak melebihi kapasitas.

Suhaib berharap tempat wisata yang masih buka dan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat ini bisa memberikan efek tren ekonomi yang positif bagi pelaku usaha wisata. Khususnya pengelola desa wisata.