AS Belum Melihat Bukti Kelompok Hamas Beroperasi di Gedung Media Gaza Yang Dihancurkan Israel

Gedung kantor The Associated Press dan media lain di Kota Gaza runtuh setelah dihantam serangan udara Israel pada Sabtu, 15 Mei 2021/Net
Gedung kantor The Associated Press dan media lain di Kota Gaza runtuh setelah dihantam serangan udara Israel pada Sabtu, 15 Mei 2021/Net

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa dia belum melihat bukti atas tudingan Israel, yang mengatakan bahwa Hamas beroperasi di sebuah gedung Gaza yang menampung kelompok media yang baru-baru ini diratakan oleh serangan Israel.


Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Denmark, Kopenhagen, Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa Israel belum memberikan informasi apa pun tentang serangannya terhadap menara media di Gaza, meskipun ada permintaan AS.

Pada Sabtu (15/5), pesawat tempur Israel menghancurkan Menara Al-Jalaa, yang menampung kantor berbagai kelompok media, termasuk Al Jazeera dan Associated Press. Mereka diberi waktu satu jam untuk mengosongkan kantor mereka, sebelum serangan Israel menghantam menara pada hari Sabtu.

Israel mengatakan serengan itu karena Hamas memiliki kantor intelijen militer di gedung tersebut.

Rudal Israel saat itu juga menewaskan dua ibu Palestina dan delapan anak di kamp pengungsi al-Shati di Jalur Gaza selatan.

Serangan tersebut langsung mendapat kecaman dari Amnesty International.

"Serangan Israel terhadap gedung al-Jalaa yang menghancurkan rumah, Al-Jazeera, kantor Associated Press juga harus diselidiki sebagai kejahatan perang. Serangan itu sesuai dengan pola hukuman kolektif Israel terhadap penduduk Palestina," kata mereka.

Setidaknya 200 warga Palestina telah tewas, termasuk 59 anak-anak dan 35 wanita, dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Lebih dari 1.300 orang juga terluka dan puluhan bangunan hancur atau rusak dalam serangan Israel.