Rusia dan China meluncurkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Tianwan dan Xudapu di China.
- Indonesia Pamerkan Keramahtamahan Budaya di Torzhok Rusia
- Mantan Presiden Rusia Ungkap Hamas Gunakan Senjata Bantuan Barat untuk Ukraina
- Sanksi Perdagangan Baru Uni Eropa, Semua Mobil Rusia Dilarang Lewati Perbatasan Polandia
Peluncuran proyek pembangunan itu dihadiri secara virtual oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada Rabu (19/5).
Putin memuji pembangunan PLTN itu sebagai proyek bersama yang penting dan penting yang akan memberi orang-orang China volume tambahan energi yang murah dan bersih.
"Arah utama dari kemitraan dan kerja sama yang benar-benar erat antara Rusia dan China pada teknologi nuklir ditentukan bersama dengan Presiden Xi Jinping selama kunjungan kenegaraan kami ke China pada tahun 2018," kata Putin, seperti dikutip Anadolu Agency.
"Kerja sama di bidang energi nuklir damai adalah komponen penting dari keseluruhan kompleks kemitraan strategis Rusia-China, yang dalam, benar-benar bersahabat, dan saling menguntungkan," tambahanya.
Putin menekankan, semua kesepakatan yang dicapai pada tingkat tertinggi dilaksanakan secara konsisten dan mantap. Ia juga menyatakan kepastian bahwa Rusia dan China akan memiliki lebih banyak inisiatif bilateral yang ambisius dan sukses.
Sementara itu, Xi mengusulkan untuk membuat sistem yang lebih terbuka untuk manajemen energi global dan mendesak negara-negara untuk menangkal perubahan iklim, termasuk melalui implementasi proyek-proyek rendah karbon.
- Krisis Ekonomi di China Mirip dengan Krisis AS 2008
- Primaya Hospital Kerjasama dengan Xurya Resmikan Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Atap Gedung Rumah Sakit
- China Gunakan TikTok untuk Kacaukan Pemilu Taiwan