Pemerintah Kota Probolinggo menyerahkan bantuan sosial (Bansos) untuk meringankan warganya di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Penanganan Bencana Non Alam Covid 19.
- UNICEF Siap Dampingi Surabaya Menuju Kota Layak Anak Tingkat Dunia
- Polres Jombang Peringati Isra Mi'raj, Mbah Bolong: Shalat Adalah Mi'rajnya Orang Mukmin
- Ratusan Pedangang Pasar Tradisional Gresik Divaksin
Sebanyak 2981 warga di 29 kelurahan, menerima bansos berupa uang tunai sebesar Rp 200 ribu.
Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin memonitor pelaksanaan penyerahan bansos berupa uang tunai di hari ke tiga, di teras Aula Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo.
“Karena warga di Kelurahan Mayangan ini paling banyak, yakni ada sekitar 415 KK, maka penyerahan (bansos)-nya memang dibagi menjadi tiga hari, sejak Senin (12/7) lalu. Mudah-mudahan hari ini sudah bisa selesai semuanya,” katanya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/7).
Bansos tersebut ditujukan bagi warga yang tidak mendapatkan bantuan, baik dari program pemerintah pusat maupun Provinsi Jawa Timur maupun program yang ada di APBD Pemkot Probolinggo.
“Jangan dilihat dari besar kecilnya (nominal bantuan yang diterima). Manfaatkan sesuai kebutuhan yang ada,” ujar Habib Hadi.
Wali Kota juga menghimbau masyarakat untuk mentaati penerapan PPKM Darurat yang berlangsung sampai 20 Juli mendatang dengan tetap disiplin menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Mari kita semua mematuhi imbauan pemerintah. Kalau kita semua tertib, disiplin, (maka angka penyebaran Covid-19) cepat landai, sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti semula,” tegasnya.
Berdasarkan data Pantauan Covid-19 di Kota Probolinggo per tanggal 13 Juli 2021, diketahui kasus aktif ada sebanyak 248 kasus. Angka ini dinilai Wali Kota Habib Hadi sangat tinggi bila dibanding tahun sebelumnya.
Dengan adanya aturan penerapan PPKM Darurat di Kota Probolinggo sejak 3 Juli lalu, Habib Hadi menyebutkan, langkah itu cukup efektif dirasakan. Terbukti, dari 321 kasus aktif pada tanggal 10 Juli lalu, angka ini menurun menjadi 248 kasus pada 13 Juli 2021.
“Ini adalah upaya nyata yang bisa kita lakukan.Tapi tentunya saya berharap, masyarakat (juga) harus bersama-sama (mendukung program) pemerintah. Mudah-mudahan semuanya berangsur membaik. Inilah bentuk betapa pentingnya kepedulian kita,” pungkasnya.
- Jelang Lebaran, Harga dan Pasokan Bahan Pokok di Lamongan Stabil
- Ngeblong Marka di Jalur Ngawi-Solo, Bus Sumber Rahayu Tabrak Truk
- Manfaatkan Pekarangan Sekolah Kosong, Tenaga Pendidik Di Kediri Nyambi Ternak Lele