523 Anak Surabaya Ikut Seleksi Diklat Sepak Bola di Stadion GBT

M. Afgani saat membuka seleksi Diklat Sepak Bola Surabaya di Stadion GBT/RMOLJatim
M. Afgani saat membuka seleksi Diklat Sepak Bola Surabaya di Stadion GBT/RMOLJatim

Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya mulai melakukan seleksi Diklat Sepak Bola Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (8/10). 


Seleksi kali ini diikuti oleh 523 anak yang yang berusia 13, 14, dan 15 tahun. Nantinya akan dipilih 60 pemain berbakat untuk didiklat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama tim pelatih.

Bahkan, ke depan tim seleksi akan melibatkan pemain-pemain legend dari Persebaya.

“Dalam seleksi ini, akan diambil 60 anak untuk ikut diklat sepak bola Surabaya. Mereka akan mengikuti program ini seminggu tiga kali, yaitu pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, sehingga tidak mengganggu program mereka di klub mereka masing-masing, karena ada beberapa yang sudah ikut klub,” kataKepala Dispora Surabaya M. Afghani Wardhana dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai membuka seleksi Dilat Sepak Bola Surabaya itu.

Menurutnya, Surabaya sebagai barometer persepakbolaan nasional yang sudah berjaya di masa lalu dan sangat luar biasa, akan diaktualisasikan kembali dan dibangkitkan kembali ke depannya. 

Tentunya, sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Diklat Sepak Bola Surabaya ini dapat mengembangkan talenta anak-anak Surabaya dalam dunia sepak bola.

“Kita berharap para peserta diklat ini bisa mewarnai persepakbolaan di tanah air ini. Kita berharap akan lahir Supriyadi-Supriyadi baru dari Diklat ini. Dulu Supriyadi juga diasah dari klub-klub binaan hingga pernah kita ikutkan pelatihan ke Liverpool, kini Supriyadi sudah menjadi pemain yang profesional di tanah air ini,” kata dia.

Ia juga berharap dengan adanya diklat dan banyaknya pelatihan seperti pelatihan sepak bola daring yang dilakukan Tranmere Rovers FC (TRFC) beberapa waktu lalu, dapat menjadi penyemangat baru dan bisa menginspirasi dunia persepakbolaan di Surabaya. Alhasil, sepak bola ini menjadi ikon di Kota Surabaya ini.  

“Sekarang ini kita masih menggelar Diklat Sepak Bola, namun ke depan Bapak Wali Kota ingin menggelar diklat basket, volly dan cabang olahraga lainnya. Jadi, olahraga yang benar-benar diminati oleh masyarakat, kita aplikasikan dalam bentuk diklat semacam ini,” pungkasnya.