Jatim Sapu Bersih Tujuh Emas Tenis Lapangan, DPRD Berikan Apresiasi

Anggota DPRD Jatim Suwandy Firdaus saat memberikan hadiah kepada tim tenis lapangan Jatim/ist
Anggota DPRD Jatim Suwandy Firdaus saat memberikan hadiah kepada tim tenis lapangan Jatim/ist

Rombongan anggota Komisi E DPRD Jatim datang langsung untuk memberikan dukungan saat kontingen tim tenis lapangan Jatim bertanding memperebutkan emas dalam PON XX di Papua pada Kamis (7/10).


Dalam partai final itu,  kontingen Jatim mampu menyapu bersih tujuh medali emas pada semua nomor yang diperebutkan. 

Anggota DPRD Jatim Suwandy Firdaus memgapresiasinya atas keberhasilan atlit Jawa Timur dalam PON XX di Papua. 

"Kami merasa bangga karena Jatim posisinya masih lebih baik dari provinsi lain dan banyak merebut emas terutama dari tenis lapangan," katanya.

Politisi Nasdem Jatim itu berharap agar kontingen Jatim bisa meraih juara umum dalam PON Papua XX.

"Saya berharap Jatim unggul terus sampai selesainya PON. Kami sebagai komisi E mendukung dan berharap agar Jatim memberikan sesuatu yang bermanfaat," tambahnya.

Dia berharap agar Pemprov memberikan perhatian khusus bagi atlet asal Jatim yang berprestasi PON XX di Papua dengan mengangkatnya sebagai ASN di lingkungan Pemprov Jatim.

 “Tak hanya bonus saja, Pemprov harus memikirkan masa depan para atlet tersebut karena dengan meraih medali emas  di PON XX dengan membawa nama baik Jatim, “jelas politisi asal Partai NasDem ini saat ditemui dikunjungan kerja di Papua.

Pria asal Mojokerto ini mengungkapkan pihaknya berharap agar kasus atlet menjual medali emas di hari tuanya atau ketika sudah pensiun tak ada di Jatim.

“Jangan sampai masa depan para atlet ini sengsara ketika pensiun. Dengan menjadikannya sebagai ASN lewat jalur prestasi tentunya bisa menjamin kehidupan para atlet di hari tua,”jelasnya.

Tak hanya itu, kata Suwandy, dengan mengangkat para atlet menjadi ASN di lingkungan Pemprov Jatim, bisa mengikat para atlet untuk tidak hengkang ke propinsi lainnya.

“Selama mereka masih bisa mengukir prestasi bisa dimaksimalkan dan dengan menjadikan mereka ASN, tentunya mereka punya ikatan moral dan kedinasan dengan Jatim sehingga tak pindah kepropinsi lain meksi mendapat iming-iming imbalan besar,” jelasnya.

Untuk diketahui, dalam pertandingan final perseorangan, Muhammad Rifqi Fitriadi membuka emas ketiga, di final mengalahkan Muhammad Althaf Daifulla Albaihaqi (Papua Barat) dengan tiga set, 6-3, 4-6 dan 7-5.

Sedangkan  ganda putra, Christopher Benyamin Rungkat yang berpasangan dengan David Agung Susantro menang dari Achad Imam Ma’aruf/Tio Juliandi Hutauruk (Papua), 6-3, 6-0.

Di final tugal putri, Aldila Sutjiadi meski unggul set pertama 6-4, tetapi alot di set kedua lawan Priska Madeline Nugroho (Papua) dan melalui tie break 7-6 Aldila memastikan emas kelima.

Di final ganda putri, Beatrice Gumulya/Jessy Romies tak terlalu sulit menggenggam emas keenam dengan menekuk andalan tuan rumah, Novela Rezha Putria Sari/Septiana Nur Zahiroh, 6-0, 6-3.

Di partai terakhir, terjadi all Jatim final, Aldila Sutjadi/Christopher Benyamin Rungkat yang merupakan pemegang emas Asian Games berhadapan dengan rekannya, Beatrice Gumulya/Anthony Susanto dan memastikan emas ketujuh.