Umroh Kembali Dibuka, Begini Respon Masyarakat Jombang

Pengasuh KBIH Thoriqul Jannah, Gus Antok/RMOLJatim
Pengasuh KBIH Thoriqul Jannah, Gus Antok/RMOLJatim

Sudah dibolehkannya Jamaah asal Indonesia untuk melakukan ibadah umrah mendapat sambutan bahagia. Setelah lama selama pandemi kepastian tentang diperbolehkan untuk beribadah di tanah suci Makkah.


Kabar ini merupakan kabar baik bagi umat Islam di Indonesia, Pasalnya Pemerintah KSA (Kerajaan Arab Saudi) resmi membuka pintu bagi jemaah umrah asal Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah umrah.

Menanggapi hal itu, salah satu penyelenggara umrah atau pengasuh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIH) Thoriqul Jannah, H Zulfikar Damam Ikhwanto mengaku sangat bahagia dengan kabar telah dibukanya kembali masyarakat indonesia untuk ibadah umroh.

"Alhamdulillah, sangat senang sekali. Tentunya kami gembira, bersyukur bahwa Pemerintah Arab Saudi sudah membuka kembali bagi jamaah untuk ibadah umroh. Ini yang ditunggu-tunggu para jamaah," kata Gus Antok, demikian panggilan akrab salah satu pengasuh KBIH Thoriqul Jannah ini, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (11/10).

Pemilik KBIH yang berada di Jalan Pakubuwono No. 32B, Mojongapit, Kecamatan/Kabupaten Jombang, yang juga Ketua PC GP Ansor Jombang ini mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah memberitahu kepada seluruh jamaah dibawah naungan Thoriqul Jannah terkait kabar baik tersebut.

"Kami sudah mulai menginformasikan ke jamaah. Dan KBIH siap menerima pendaftaran baru bagi calon jamaah yang ingin menjalankan ibadah umroh. Untuk jamaah yang terdaftar ada 54 orang. Yang berangkat tunda ada 24 jamaah, sedangkan 30 jamaah pendaftar baru," bebernya.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Jombang, Salim Basawad mengatakan bahwa ini merupakan momentum yang sudah ditunggu oleh masyarakat umat Islam di Jombang. Terlebih, sudah hampir 2 tahun pandemi dan tidak bisa melaksanakan ibadah umroh.

"Alhamdulillah, semoga yang dulu tertunda keberangkatannya sekarang bisa berangkat dan berjalan dengan sukses," tuturnya.

Pihaknya mengungkapkan, sejauh ini jumlah pendaftar umroh masih terbilang minim. Sebelum pandemi banyak yang mendaftar. Akan tetapi, banyak yang ditarik kembali, dan sekarang juga masih minim yang daftar belum ada seratus orang.

Adapun syarat wajib untuk keberangkatan umrah yakni para calon jamaah umrah wajib sudah vaksin, melaksanakan tes swab, dan melaksanakan karantina selama satu minggu baik di dalam negeri maupun di luar negeri nantinya.

"Untuk data berapa jumlah data jamaah umrah di Jombang kami serahkan ke penyelenggara travel atau jasa pemberangkatan umrah," tandasnya.

Diketahui, Pemerintah Arab Saudi telah membolehkan jamaah asal indonesia untuk beribadah umroh. Kembalinya jamaah umrah bagi masyarakat Indonesia itu tercantum dan bisa dipastikan setelah dikeluarkannya nota diplomatik kedutaan besar Arab Saudi di Jakarta pada 8 Oktober 2021.

Dikatakan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi bahwa kedutaan telah menerima informasi dari berbagai pihak yang berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umrah bagi jamaah umrah Indonesia.

Di dalam nota Diplomatik tersebut, disebutkan kedua pihak, dalam tahap akhir pembahasan mengenai pertukaran link teknis dengan Indonesia. Yang isinya menjelaskan informasi para pengunjung berkaitan dengan vaksin dan akan memfasilitasi proses masuknya jamaah. Juga mempertimbangkan masa karantina.

Pemerintah RI akan menindaklanjuti pengumuman dari Arab Saudi ini dengan pembahasan yang lebih detail mengenai teknis pelaksanaannya. Selain koordinasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, komunikasi juga dijalin dengan otoritas terkait di Kerajaan Saudi Arabia.