Terima Aspirasi Warga, SW Nugroho Janji Fasilitasi Bantuan Agar Kopi Trawas Mendunia

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Anggota DPRD Jawa Timur SW Nugroho menggelar reses di desa selotapak kecamatan trawas Kabupaten Mojokerto pada Kamis (4/11). Dalam agenda itu, politisi PDIP Jatim tersebut mendapat sejumlah keluhan.


Diantaranya, menurunnya hasil panen kopi petani dan permintaan bantuan pemerintah, agar pariwisata  di desa tersebut semakin maju. 

Dalam agenda itu SW  Nugroho mengatakan, pihaknya sudah memperjuangkan bantuan hibah dari Pemprov Jawa Timur untuk kemajuan pariwisata di desa tersebut. Kemungkinan bantuan hibah senilai Rp 500 juta tersebut akan dikucurkan Pemprov Jawa Timur pada APBD tahun 2022.

"Keinginan warga desa selotapak adalah agar desa ini maju dalam kepariwisataan. Dan buktinya sekarang kunjungan wisatawan di desa selotapak sudah cukup meningkat. Nanti akan ada bantuan dari provinsi berupa hibah Rp 500 juta untuk kemajuan pariwisata di desa selotapak," katanya.

Dari pantauan, selain dihadiri masyarakat sekitar, acara reses itu juga di diikuti oleh petani pegiat kopi di desa selotapak.

Politisi PDIP Jatim tersebut mengatakan, ada keluhan dari sejumlah petani kopi tentang menurunnya hasil produksi. Karena itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Perhutani untuk memfasilitasi perjanjian pengelolaan lahan, agar hasil pertanian kopi di desa selotapak makin meningkat.

"Yang disampaikan mereka adalah kemungkinan adanya mekanisasi pertanian kopi. Karena selama ini hanya manual sehingga hasilnya menurun. Dan tadi yang dibicarakan adalah penambahan lahan kopi yang sekarang akan dilakukan di area perhutani. Kami menjembatani perjanjian kerjasama dengan perhutani agar lahan kopi milik warga bertambah," kata anggota DPRD Jatim dari Dapil Mojokerto-Jombang itu.

Ditambahkannya, pihaknya juga akan menjembatani penyelenggaraan pelatihan-pelatihan dalam pengolahan kopi. Agar nantinya kopi yang ada di desa selotapak tersebut bisa terkenal dan bahkan mendunia.

"Kopi itu kalau di kelola  secara baik dan profesional bisa menjadi wisata itu sendiri. Jadi akan sinergi kopi dan pariwisata di desa tersebut," pungkasnya.