Trauma, 33 Warga Terdampak APG Gunung Semeru Lumajang Mengungsi Ke Jember

Pengungsi terdampak APG erupsi Gunung Semeru saat menjalani trauma healing/Ist
Pengungsi terdampak APG erupsi Gunung Semeru saat menjalani trauma healing/Ist

Puluhan warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) erupsi Gunung Semeru Lumajang berdatangan mengungsi ke wilayah Jember. Mereka seperti trauma, mencari tempat aman untuk berlindung, salah satunya mengungsi ke Kecamatan Kencong Kabupaten Jember. 


Menurut Kapolsek Kencong, AKP Adri Santoso, hingga saat ini Selasa (7/12) pihaknya melalui Bhabinkamtibmas bersama Babinsa masih mendata para korban erupsi Gunung Semeru yang mengungsi ke Kencong. Data sementara ada 33 korban yang mengungsi ke Kecamatan Kencong.

"Mereka tersebar dibeberapa desa, seperti Desa Kraton sebanyak 3 orang, Desa Cakru sebanyak 7 orang, dan di Desa Wonorejo sebanyak 23 orang," jelas AKP Adri, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa ( 7/12).

Dia menjelaskan, untuk sementara mereka mengungsi di rumah kerabat masing-masing. Pengungsi yang berada di rumah Intan warga Desa Wonorejo ada 23 orang. Mereka berasal dari Dusun Bulakmanggis RT 10 RW 3 Desa Sumberejo Kecamatan Candipuro sebanyak lima orang, dari Dusun Karanganyar Desa Jarit Kecamatan Candipuro sebanyak 18 orang.

Sementara yang 7 orang korban, tinggal di rumah Rusmiyati warga Desa Cakru. Ketujuh orang itu,  berasal dari Dusun Curah Kobokan, Dusun Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

"Baru 30 pengungsi yang dinyatakan valid tempat tinggalnya," tandasnya.

Sedangkan pengungsi lainnya masih proses pendataan. Mereka memilih mengungsi ke rumah kerabatnya di Kecamatan Kencong karena masih merasa takut dan trauma. Sebab sejauh ini kondisi di lokasi bencana masih belum stabil.

Sementara pihak Muspika Kencong bersama tim relawan saat ini menjamin keamanan dan kebutuhan para pengungsi tersebut. Mereka membagikan kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan balita mulai dari susu hingga pampers.

Untuk membantu meredakan rasa trauma, anggota Polsek Kencong juga melakukan trauma healing. Cara ini sebagai upaya  memulihkan kondisi kejiwaan putra putri para pengungsi. Sebab, mereka merasakan langsung peristiwa erupsi Gunung Semeru, yang memuntahkan Awan Panas Guguran, peristiwa, Sabtu (4/12). Mereka masih dihantui rasa takut dan trauma peristiwa itu, sehingga memilih mengungsi ke Jember.