Bayi di Jember yang Dikabarkan Hilang Ternyata Dibunuh Ibu Kandungnya Sendiri

Bayi berusia sebulan yang dikabarkan hilang dan ditemukan meninggal dunia dalam sumur, di dusun Bregoh Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, ternyata dibuang oleh ibu kandung sendiri.


Bahkan, polisi telah menetapkan sang ibu berinisial FN (25) sebagai tersangka.

"Sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Jember," ujar Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Minggu (27/3).

FN tega melempar bayinya ke dalam sumur, pada Rabu (23/3) lalu hanya gara-gara sering dibully tidak memberikan ASI (air susu ibu).

Setelah dilakukan penyelidikan dengan didukung dengan alat bukti yang cukup, FN akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

AKP Komang menjelaskan, bahwa tersangka mengaku telah membuang anaknya, karena tidak tahan terus diejek tidak bisa menjadi Ibu sejati. Lantaran dia tidak bisa menyusui bayi sulungnya, Khoirun Nisa putri Mustofa, yang baru berusia 30 hari ini.

"Sejak lahir bayi itu, diberi susu kemasan, karena bermasalah dengan ASI-nya," katanya.

Akibat bully tersebut, tersangka menjadi benci terhadap bayinya. Karena itu dia mencari cara untuk membuang bayinya.

Sebelum dibuang, tersangka menidurkan bayinya terlebih dahulu dalam kamarnya. Di rumah tersebut, juga ada nenek tersangka yang juga sudah tidur. 

"Setelah bayi tidur, tanpa sepengetahuan keluarga lainnya, tersangka mengangkat dan membawa bayinya, kemudian dilempar ke dalam sumur," jelas Komang.

Usai membuang bayinya, kemudian tersangka kembali ke tempat tidur dan berpura-pura tidur pulas. Beberapa saat kemudian dia bangun dan pura-pura panik, karena  bayinya hilang.

Bahkan dia ikut mencarinya, hingga ditemukan tetangganya sudah dalam keadaan tidak bernyawa dalam sumur.

Namun sandiwara, yang dilakukan tersangka akhirnya terbongkar, karena terdapat kejanggalan peristiwa hilangnya bayi tersebut.

Sebelumnya, sejumlah warga Sumberejo Ambulu dihebohkan dengan seorang bayi bernama Khoirun Nisa putri Mustofa, yang tiba-tiba hilang dari dekapan ibunya, Rabu (23 /3). Bahkan peristiwa hilangnya bayi perempuan ini, tersebar di sejumlah Group WA dan Facebook warga Jember.

"Bantu doa, semoga yang kehilangan bayinya segera ditemukan. Untuk para ibu supaya berhati-hati,  sudah 2 kali kehilangan bayi di Desa Sumberejo, Bregoh," begitu bunyi postingan di akun Facebook Ahmad Fauzi, di group warga Jember.

Berdasarkan informasi itu, anggota Polsek Ambulu langsung melakukan penyelidikan. Apalagi juga ada warga yang melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Ambulu.

Kabar tersebut kemudian viral di media social dan mengundang berbagai komentar mulai dari hilang diculik, hingga dibawa gendoruwo.

"Sekitar Pukul 10.30 WIB, kami datang ke TKP. Informasinya saat itu, bayi tidur disamping ibu kandungnya, namun saat bangun dari tidurnya, anaknya sudah tidak ada di tempat tidur," ujar Kapolsek Ambulu, AKP Muhammad Makruf, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

"Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga  bersama tetangga, sekitar pukul 13.00. WIB, bayi tersebut akhirnya ditemukan dalam sumur dalam kondisi meninggal dunia," sambungnya.

Setelah dievakuasi, pihak keluarga berencana menguburkan dan menolak dilakukan visum dan autopsi. Sebab, pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas kepergian anaknya untuk selamanya.

Namun pihak kepolisian melihat ada kejanggalan dalam peristiwa itu. Sehingga berupaya memberi pemahaman kepada pihak keluarga korban yang menolak jenazah korban diautopsi.

"Setelah beberapa lama memberi penjelasan, baru pihak keluarga mengijinkan untuk divisum dan diautopsi," ujar Makruf.

Karena itu, sore itu juga pihaknya langsung membawa korban ke RSD Dokter Soebandi Jember, untuk divisum dan diautopsi.

AKP Makruf menambahkan, dalam kasus ini polisi sudah meminta keterangan 3 orang saksi dari pihak keluarga dan tetangga korban yang ikut membantu mencari dan mengevakuasi korban.

Untuk sementara kedua orang tua korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.

 Sejauh ini pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban, karena masih menunggu hasil autopsi.

"Mudah-mudahan dalam waktu tak lama lagi bisa diketahui penyebab kematian korban dan mengungkap pelakunya," kata AKP Makruf.

Sesuai hasil olah TKP, bayi berusia 30 hari tidak mungkin bisa jatuh sendiri ke dalam sumur. Karena sumur berada dalam rumah, dekat kamar mandi, dikelilingi pagar setinggi sekitar 70 centimeter. Bahkan sumur tersebut ditutup menggunakan papan kayu.