Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) RON 92 atau Pertamax bakal berdampak pada momentum positif pertumbuhan industri otomotif, terutama penjualan mobil.
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?
Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira juga memprediksi hal tersebut, karena dia melihat harga Pertamax yang kini menjadi Rp 12.500 per liter akan memangkas konsumsi masyarakat untuk kebutuhan sekunder tersebut.
"Dampak ke penjualan kendaraan bermotor akan sangat terdampak. Keputusan konsumen untuk membeli mobil khususnya di atas 1.500 cc akan terpengaruh dengan naiknya harga bbm jenis non subsidi," ujar Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/4).
Selain itu, Bhima memprediksi mayoritas masyarakat menengah bakal mengubah pola konsumsi hingga ke pembelian barang-barang seperti elektronik hingga pakaian jadi.
"Konsumsi rumah tangga akan tergerus harga pertamax sehingga mengurangi pembelian barang lainnya," imbuhnya menegaskan.
Maka dari itu, Bhima meyakini banyak masyarakat yang awalnya berencana membeli kendaraan pribadi berupa mobil akan mengurungkan diri, sehingga rencana mudiknya akan beralih ke transportasi umum.
"Momentum mudik biasanya penjualan mobil naik, mungkin tahun ini masyarakat akan beralih ke transportasi umum dibanding memiliki mobil pribadi," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pertamina Turunkan Harga Pertamax, Ini Rinciannya
- Kompak Naik, Ini Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP Per 16 Oktober 2023
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000