Rencana Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan seluruh elemen mahasiswa lainnya untuk menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara mendapatkan dukungan penuh dari berbagai kalangan masyarakat.
- Tak Ingin Terjadi Neo Orde Baru di Era Jokowi, BEM SI Kritik Dugaan Dinasti
- Sebelum Diamuk Massa, Ade Armando Diumpat Emak-emak Hidupnya Tidak Berkah
- Demo BEM SI Menuntut Ketua KPK Mundur Dianggap Tidak Bijak
Teranyar, dukungan datang dari dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, yang merupakan pelapor anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya merestui mahasiswa untuk turun aksi," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/4).
Ubedilah mengurai bahwa semangat dan tujuan mahasiswa menggelar unjuk rasa besar-besaran yang akan berlangsung pada Senin (11/4) sangat jelas dan sesuai dengan konstitusi UUD 1945.
"Dan sangat rasional serta kontekstual dengan kondisi rakyat saat ini," kata Ubedilah.
Dengan demikian, Ubedilah yang juga merupakan aktivis Nurani ’98 ini meminta kepada aparat keamanan untuk tidak menggunakan pendekatan represif dalam menghadapi berbagai aksi atau demonstrasi yang akan dilakukan oleh mahasiswa.
"Tindakan refresif, bukan saja akan berpotensi terjadinya pelanggaran HAM, tetapi juga akan dapat meningkatkan eskalasi gerakan mahasiswa," pungkas Ubedilah.
- Tak Ingin Terjadi Neo Orde Baru di Era Jokowi, BEM SI Kritik Dugaan Dinasti
- Usulan Bawaslu Pilkada Ditunda Menambah Beban Partai Politik Lebih Besar
- Jadwal Pemilu Diamanatkan Konstitusi, Puan Maharani: Agar Tidak Terjadi Kekosongan Kekuasaan