Presiden Joko Widodo diyakini tidak akan memiliki kekuatan usai lengser dari kursi RI 1 pada 2024 mendatang. Pandangan tersebut disampaikan politisi Arief Poyuono dalam menakar kekuatan Presiden RI menuju pemilihan presiden 2024 mendatang.
- Pimpin Rakernas XVII APEKSI, Wali Kota Eri Satukan Sistem Aplikasi Kota Seluruh Indonesia
- Pertama dalam Sejarah, Eri Cahyadi Jadi Wali Kota Surabaya Pertama yang Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI
- Jokowi Belum Pasti Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK
"Wahyu ratune Kangmas Jokowi wis merat lan minggat (kekuatan Jokowi sudah pergi)," kata Arief Poyuono kepada redaksi, Kamis (26/5).
Poyuono menilai, selain sudah bukan menjadi orang nomor satu di Indonesia, Jokowi juga sudah tidak diperhitungkan karena bukan berstatus sebagai ketua umum partai politik.
“Apalagi bukan ketum parpol, wong SBY yang di Pilpres 2014 sebagai ketum parpol berkuasa saja kehabisan baterai kok,” lanjut Arief.
Ketua Umum Federasi Serikat BUMN Bersatu juga tidak sependapat dengan anggapan yang menempatkan Jokowi sebagai king maker. Baginya, julukan tersebut sulit dibuktikan karena sudah tidak memiliki pengaruh di perpolitikan tanah air.
"Saya takut capres yang didukung Jokowi malah kalah, seperti capres yang didukung SBY pada 2014," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pimpin Rakernas XVII APEKSI, Wali Kota Eri Satukan Sistem Aplikasi Kota Seluruh Indonesia
- Pertama dalam Sejarah, Eri Cahyadi Jadi Wali Kota Surabaya Pertama yang Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia