BBKP Waspadai Serangan Vesicarium Pada Hortikultura, Petani Sayur Cemas

Petugas BBKP Surabaya melakukan survei tanaman di Ngawi
Petugas BBKP Surabaya melakukan survei tanaman di Ngawi

Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya melakukan surveilance, khususnya organisme pengganggu tanaman karantina (OPTK) pada tanaman di wilayah Kabupaten Ngawi. 


Kali ini yang dipantau tidak lain jenis serangan hama Vesicarium yang bisa merusak tanaman padi maupun hortikultura.

Edy Suwarno, Koordinator Pengendali Hama dan Penyakit Disperta Kabupaten Ngawi kepada Kantor Berita RMOLJatim mengatakan, survei yang dilakukan BBKP Surabaya untuk melihat langsung apakah penyakit atau hama jenis Vesicarium sudah masuk di wilayahnya atau belum. Mengingat hama yang satu ini merupakan satu turunan OPTK penyebarannya dari luar negeri. 

"Survei OPTK kali ini sasarannya pada padi dan tanaman sayuran atau hortikultura. Dimana penyakit ini berasal dari luar negeri apakah sudah masuk ke Ngawi atau belum," terang Edy Suwarno, Selasa, (7/6).

Ungkap Edy, tanaman yang akan diperiksa secara langsung dengan sistim acak antara lain padi, tomat, cabe, bawang merah serta kol. Sebanyak tiga hari tim BBKP Surabaya akan mengambil sejumlah sampel tanaman untuk di uji di laboratorium. Dan hasil pengujian nantinya akan disampaikan melalui kedinasan.

"Ciri-ciri tanaman yang terkena hama yang kita maksudkan akan berwarna putih ke kuning-kuningan dan tumbuh sangat banyak menyebar sesuai arah angin. Maka dari itu survei ini sifatnya untuk melihat sejauh mana paparan akan penyakit itu," jelasnya. 

Terpisah, adanya rumor penyakit tanaman versi baru membuat sejumlah petani sayuran dibuat was-was. Mereka para petani menginginkan adanya proteksi serta jaminan dari pemerintah pada tanaman sayurnya agar layak jual. 

"Iya kita was-was dengan kabar itu. Cuma kita minta pemerintah memberikan kepastian terhadap petani sayur seperti kita ini," ujar Sukirno.