Explorasi Negeri Jahe Merah

Kegiatan Media gathering explorasi negeri jahe merah di Trenggalek.
Kegiatan Media gathering explorasi negeri jahe merah di Trenggalek.

Untuk mendukung keberlangsungan dan ketersediaan jahe merah terbaik, PT Kalbe Farma Tbk (“Kalbe”) memperkenalkan Negeri Jahe Merah yang dirancang oleh Business Unit Bintang Toedjoe Inovasi Natural (BINA).


BINA merupakan divisi B2B dari Bintang Toedjoe yang fokus pada bahan baku natural.

“Kalbe selalu mempertimbangkan keberlanjutan dalam menjalankan operasional perusahaan, terutama dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan yang terkait. Hal ini demi mencapai tujuan inisiatif keberlanjutan Kalbe, yaitu Bersama Sehatkan Bangsa,” ujar Kepala Komunikasi Eksternal PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (12/8)

Pada proses penanaman jahe merah, BINA bekerja sama dengan komunitas petani jahe merah, termasuk salah satunya di Boyolali. BINA melakukan pendataan, edukasi, monitoring dan melakukan kontrol usia panen untuk mendapatkan rimpang jahe merah yang sesuai standar dan terdata (traceable dan recorded).

Hari menambahkan bahwa ekosistem jahe merah yang dibangun oleh anak usaha Bintang Toedjoe merupakan salah satu upaya perusahaan mendukung kemandirian bahan baku obat di Indonesia. Khususnya, yang berbasis herbal.

Terpisah, Head of Commmersialization BINA PT Bintang Toedjoe, Lidya Warjaya menjelaskan dalam proses pembibitan jahe merah, BINA bekerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional, PT Inagro dan Universitas Surabaya untuk menghasilkan benih jahe merah yang terstandarisasi. BINA terus mengembangan penelitian kultur jaringan jahe merah untuk menghasilkan benih yang konsisten secara genetis.

“Ekosistem jahe merah ini memiliki tujuh pilar proses, yakni pembibitan jahe merah, penanaman jahe merah, pasca panen, ekstraksi atau distilasi, farmakologi, komersialisasi, dan pemberdayaan masyarakat,” kata Head of Commmersialization BINA PT Bintang Toedjoe, Lidya Warjaya.

Jahe merah yang siap dipanen, akan dikirimkan ke sentra panen termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Jahe merah ini kemudian disortir, dicuci, dipotong, dikeringkan dan dikemas sehingga siap untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut.

Proses ektraksi jahe merah bekerjasama dengan mitra ekstraktor atau destilator yang berpengalaman dan terkualifikasi untuk menghasilkan ekstrak dan essential oil jahe merah yang terstandar. Ekstrak atau essential oil jahe merah yang dihasilkan harus dikontrol sehingga menghasilkan zat aktif gingerol dan zingiberene sesuai spesifikasi, yang nantinya akan diolah oleh perusahaan menjadi produk Redgine.

Riset dan kajian Farmakologi, menjadikan bahan baku jahe merah Redgine memiliki landasan ilmiah yang kuat dari sisi uji efikasi, uji safety, uji toksisitas, dan uji sebagai immunomodulator. Dalam melakukan uji ini, BINA bekerja sama dengan BRIN, ITB, Ubaya, dan KyungHee University Korea.

Kemudian, bahan baku jahe merah Redgine yang dihasilkan dipasarkan ke industri farmasi, jamu, makanan, kosmetik, suplemen, dan nutraceutical. Jenis sediaan yang berupa simplisia powder, extract powder, extract liquid dan oil, disesuaikan dengan kebutuhan industri.

Program ini bekerja sama dengan Bumdesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama) Sari Bumi, Pule, Trenggalek, Jawa Timur. Kondisi lahan jahe merah pun dijabarkan, baik sebelum dan setelah bermitra dengan Bintang Toedjoe.

"Sebelumnya, benih jahe merah 1 ton di lahan 1 hektar panen menjadi 6 ton. Kini, setelah bekerja sama dengan Bintang Toedjoe, benih jahe merah 1 ton dapat panen menjadi 14 ton jahe merah," ungkap Head of Sourcing & Comdev BINA PT Bintang Toedjoe, Daru Wibowo.

“Petani yang bermitra dengan Bintang Toedjoe mendapatkan kepastian harga jual yang lebih baik. Sekarang, jahe merah dijual di pasar Trenggalek dengan harga Rp4.000 per kilogram. Sedangkan petani yang kerja sama dengan Bintang Toedjoe, masih dibeli dengan harga Rp10.000 per kilogram jahe merah,” jelas Ketua Bumdesma Sari Bumi, Hari Subiyanto.

Pendamping Biofarmaka, Hendro Yudi Hariyanto, mengatakan bahwa penjualan hasil panen jahe merah tersebut berhasil mensejahterakan petani. Salah satu petani pun semangat untuk menyekolahkan anaknya ke pendidikan tinggi.

“Ada petani yang setelah tiga bulan bermitra dengan Bintang Toedjoe, mengirimkan pesan ke saya melalui WhatsApp, menanyakan berapa biaya kuliah di perguruan tinggi. Saya bangga, bercampur haru, karena yang awalnya tidak ada impian, sekarang ada semangat untuk anaknya kuliah,” tutur Hendro.

Saat ini, varian Redgine terdiri dari berbagai produk. Di antaranya, jahe merah ekstrak bubuk premium, jahe merah ekstrak bubuk terstandar, jahe merah bubuk, jahe merah bubuk instant dengan gula aren, jahe merah segar, jahe merah simplisia, minyak jahe merah, jahe merah ekstrak cair terstandar. Selain itu, juga digunakan untuk produk Bintang Toedjoe, yaitu BEJO Jahe Merah, Bejo Sujamer, Komix Herbal, Komix Herbal Jahe, Komix Herbal Jeruk Nipis, Komix Herbal Kids, hingga Komix Herbal Pepermint.

“Siapa pun bisa menjadi petani mitra Bintang Toedjoe. Syaratnya, calon mitra harus mengisi formulir data diri melalui ekosistem jahe merah online, atau dengan mengunjungi website www.negerijahemerah.co.id,“ tutup Lidya.