Wacana untuk mengkaji ulang Pemilu 2024 yang dilontarkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti dinilai sebagian kalangan masyarakat merupakan arahan dari petinggi negeri untuk dapat menggaungkan penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden.
- LaNyalla Ajak NU Perjuangkan Kembali ke UUD 1945 Asli
- PP Kota Probolinggo Usut Pelaku Tempel Sticker La Nyalla Mataliti Di Gambar Wajah Wali Kota Probolinggo
- Gambar Wajah Wali Kota Probolinggo Ditempeli Sticker La Nyalla Mattalitti, Ketua DPRD: Perilaku Jelek Jangan Ditiru
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat bahwa, ada upaya yang dilakukan secara sistematis oleh elite politik untuk melancarkan wacana penundaan Pemilu 2024, dan para elite tersebut tersandera oleh keinginan serta ambisi pemerintah yang berkuasa saat ini.
"Kita melihat bahwa itu sebagai bagian daripada upaya elite elite politik kita untuk menjegal demokrasi, untuk melanggengkan kekuasaan. Muncul karena mereka Ketua MPR dan Ketua DPD banyak tersandera mungkin oleh pemerintah, tersandera oleh Jokowi sehingga mereka mengatakan yang tidak sepatutnya,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/12).
Dia menegaskan, para wakil rakyat harusnya berpihak pada rakyat dengan memberikan hak dalam berdemokrasi secara sehat, bukan kepada pemegang kekuasaan.
"Mestinya mereka dilantik sebagai pejabat itu berpihak pada dakyat bukan berpihak pada Jokowi maupun kekuasaan. Kan sudah sepakat untuk mengakhiri persoalan itu dan kembali pemilu jurdil sehat dan bermartabat,” tutupnya.
- Forum Kiai Kampung Ngawi Tolak Hak Angket
- Oknum PPK di Bangkalan Diduga Bawa Kabur C Hasil 111 TPS Pemilu 2024
- Pastikan Proses Pentahapan Pemilu 2024 Berjalan Lancar, Sie Dokkes Polrestabes Surabaya Beri Layanan Kesehatan