Direktur Tim Relawan Pemenangan Wapres Nyalon DPD RI Dapil Jatim

Doddy Dwi Nugroho (tengah)
Doddy Dwi Nugroho (tengah)

Direktur Master C-19 (tim pemenangan Wapres Ma'aruf Amin), Doddy Dwi Nugroho akan ambil bagian dalam perebutan kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada pemilu 2024 mendatang. Cerdas, muda dan enerjik serta memiliki jaringan yang luas jadi modal utama Doddy ketika berebut kursi senator


Dengan demikian, perebutan kursi DPD RI dari Provinsi Jawa Timur dipastikan bakal berlangsung ketat. Itu karena, selain kehadiran para pendatang baru seperti Doddy, senator wajah lama memastikan kembali mencalonkan diri.

"Saya sudah bertekad akan mencalonkan diri sebagai DPD RI. Mohon doa dan dukungannya masyarakat Jatim," kata Doddy di kantor KPU Jatim, Kamis (29/12).

Keseriusan Doddy mencalonkan diri sebagai DPD RI dari Jatim dibuktikan dengan kehadirannya ke kantor KPU Jatim, Rabu (28/12) siang. Kehadiran pria kelahiran Sidoarjo itu untuk menyerahkan dokumen persyaratan menjadi calon DPD.

Pria dua anak ini mengaku, persyaratan menjadi calon DPD sesuai PKPU sudah dipenuhi jauh-jauh hari. Mendapat dukungan minimal 5000 warga dalam bentuk Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga sudah diupload melalui Silon.

"Alhamdulillah, sahabat-sahabat saya dengan sukarela membantu proses upload KTP. Dan, kami berhasil meng-upload sekitar 9420 KTP," tandas Doddy.

"Sebenarnya masih ada belasan ribu KTP dukungan yang belum ter-upload. Karena syarat calon DPD dari Jatim sesuai PKPU minimal 5000 KTP/KK, akhirnya kami putuskan cukup segitu," tambahnya.

Pria yang juga menjadi Majelis Pembina Nasional (Mabinnas) PB PMII ini mengakui, tidak gampang bisa menjadi DPD RI dari Jatim. Mengingat senator wajah lama, masih bercokol dalam pemilihan DPD RI nanti.

Apa yang menjadi motivasinya mencalonkan diri sebagai DPD RI? Doddy mengaku ingin menjadikan masyarakat Jatim jauh lebih maju. Menurutnya, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia, Jatim punya potensi besar. 

"Saya lahir dan dibesarkan di Jatim sebelum hijrah ke Jakarta pada 2005 silam. Tetapi obsesi saya masih kuat menjadikan provinsi Jatim berkembang dalam segala bidang," pungkasnya.