Bentuk Tim Pemenangan Bersama, Golkar-PKB Paket Koalisi Pilpres Baru?

Airlangga Hartarto dan Abdul Muhaimin Iskandar/RMOL
Airlangga Hartarto dan Abdul Muhaimin Iskandar/RMOL

Pembentukan tim inti pemenangan Golkar dan PKB yang diinisiasi kedua partai saat melakukan halal bihalal memiliki dua makna politik.


Pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, makna pertama, terbentuknya Tim Pemenangan menyiratkan Golkar dan PKB akan berkoalisi. Dua partai ini bila berkoalisi sudah memenuhi PT 20 persen.

"Kalau dua partai itu berkoalisi, maka Gerindra tidak memenuhi PT 20 persen. Gerindra harus mencari partai lain untuk berkoalisi agar dapat mengusung Prabowo," demikian kata Jamiluddin melansir Kantor Berita Politik RMOL.

Analisa Jamiluddin, meskipun peluang koalisi terbuka, namun dilihat dari capres dan cawapres yang akan diusung terlihat tidak kompetitif.

Bagi Jamiluddin, Airlangga Hartarto dari Golkar dan Muhaimin Iskandar dari PKB, tidak cukup kuat untuk berhadapan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Makna kedua, terbentuknya tim pemenangan itu menyiratkan Golkar akan bergabung ke KKIR atau cikal bakal terbentuknya Koalisi Besar. Koalisi ini kemungkinan akan mengusung Prabowo dan Airlangga.

Selain itu, tambah Jamiluddin, koalisi tersebut diduga akan diisi juga PAN. Artinya akan ada 3 pasang capres yang bertarung di PIlpres 2024 mendatang.

"Dengan begitu, KKIR atau Koalisi Besar akan  dihuni Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN," jelas Jamiluddin.