Yusuf Husni Sebut yang Usulkan Ridwan Hisjam Dipecat Tidak Pernah Ikut Membesarkan Golkar

Tokoh senior Golkar Jawa Timur, Yusuf Husni/Ist
Tokoh senior Golkar Jawa Timur, Yusuf Husni/Ist

Tokoh senior Golkar Jawa Timur, Yusuf Husni menuntut pihak-pihak yang mengusulkan pemecatan terhadap Ridwan Hisjam untuk meminta maaf.


Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo meminta Ketua Dewan Etik memproses dugaan pelanggaran kader yang menghembuskan wacana Munaslub. Tudingan itu diarahkan ke Ridwan Hisjam. 

Firman menilai Munaslub yang diwacanakan sekelompok orang merupakan gagasan keblinger. Serta dianggap menyesatkan bagi seluruh kader partai berlambang pohon beringin. 

Namun Yusuf Husni menilai, tudingan yang diarahkan ke Ridwan Hisjam salah alamat. Sebaliknya, mantan Ketua Kosgoro 1957 itu menganggap orang-orang yang mengusulkan pemecatan justru berbahaya bagi masa depan partai.

"Yang berbahaya sekarang ini di tubuh Golkar adalah mereka-mereka yang mengusulkan pemecatan terhadap senior Golkar. Mereka itu tidak pernah ikut memperjuangkan membesarkan partai Golkar. Ketum Airlangga, Hartarto harus berhati-hati terhadap mereka," kata Cak Ucup sapaan Yusuf Husni dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (18/7).

Ditambahkannya, para senior di Golkar memiliki jasa besar dalam membesarkan partai sehingga bisa berkiprah di pemilu.

"Saya mengambil contoh waktu reformasi, ketika semua takut gabung partai Golkar karena orde baru, saya yang berani mengibarkan bendera Golkar," jelasnya.

Yusuf Husni juga mengambil contoh senior Golkar lainnya, Ridwan Hisjam yang berani mati-matian membela partai Golkar di Jawa Timur.

"Saat kantor Golkar Jawa Timur dibakar saat reformasi, Ridwan Hisjam yang berdiri terdepan membela Golkar. Kok sekarang diusulkan dipecat gara-gara wacana usul Munaslub," terangnya.

Usulan pemecatan terhadap senior tersebut, sambung Yusuf Husni, haruslah ditanggapi positif.

"Tentunya usulan Munaslub tersebut merupakan usulan membangun untuk kebesaran Golkar terlebih jelang Pemilu 2024. Kok pengusul diusulkan dipecat. Yang benar saja," jelasnya.

Sebagai koordinator senior Golkar 98, Yusuf Husni, menuntut minta maaf kepada kader atau petinggi Golkar yang mengusulkan pemecatan senior Golkar gara-gara mewacanakan Munaslub Golkar.

"Salah satunya Waketum Firman Soebagyo untuk meminta maaf kepada senior Golkar atas ucapannya itu," jelasnya.

Sekedar diketahui, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengungkapkan, pihaknya mendesak Airlangga Hartarto untuk segera melakukan deklarasi capres dan cawapres sesegera mungkin.

Ridwan menyebut, Airlangga diberi tenggat waktu hingga akhir Agustus 2023 untuk mengumumkan nama capres dan cawapres.

"Kalau Agustus tidak ada poros baru, maka DPP harus melakukan munaslub," katanya beberapa waktu lalu.

Mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur ini menjelaskan, alasan Munaslub jadi jalan keluar.

"Karena dengan Munaslub, Golkar akan mengubah putusan dari deklarasi kepada Airlangga kepada calon lain. Baik sesama partai Golkar, atau dari capres lain yang sudah membentuk koalisi," tandasnya.