Terdapat Siswa Berkebutuhan Khusus, SMPN 3 Bondowoso Gelar Latihan Guru Pembimbing

Pelatihan guru pembimbing sekolah inklusi di SMPN 3 Bondowoso/ist
Pelatihan guru pembimbing sekolah inklusi di SMPN 3 Bondowoso/ist

Pemerintah telah mengeluarkan peraturan terkait sekolah inklusi yang harus memberikan kesempatan bagi calon siswa didik yang berkebutuhan khusus. 


Menindaklanjuti hal tersebut, SMPN 3 Bondowoso melakukan sekolah psikolog bagi tenaga pendidik untuk bisa menyesuaikan dengan siswa didik yang berkebutuhan khusus. 

Disampaikan oleh ketua komisi lV DPRD Bondowoso, Kukuh Raharjo bahwa pihaknya sangat mengapresiasi pihak sekolah yang telah memulai rencana tersebut. 

"Hal ini sangat baik untuk memberikan pelayanan lebih kepada siswa didik yang berkebutuhan khusus," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (31/7). 

Semua sekolah umum saat ini kata Kukuh, harus memberikan kesempatan tersebut kepada seluruh siswa untuk bisa ikut belajar dengan teman-temannya di sekolah. 

"Semuanya disetarakan bagaimana sekolah reguler, hanya saja butuh perhatian lebih," terangnya. 

Kedepan pihaknya di legislatif akan mendorong Pemerintah Daerah untuk turut mendukung sekolah yang berinisiatif demikian untuk bisa memenuhi fasilitas penunjang. 

"Nantinya akan kami dorong agar fasilitas-fasilitas itu bisa dipenuhi, dimulai dari sekolah ini," tandasnya. 

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Bondowoso Elok Rizkiyah menyebut pihaknya saat ini memiliki beberapa siswa didik berkebutuhan khusus dengan beragam perbedaan. 

"Kami sebelumnya bersama wali kelas dan guru BK sudah sepakat untuk menangani siswa berkebutuhan khusus," ucapnya. 

Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kepala Cabang dinas terkait bagaimana bisa memenuhi kebutuhan siswa inklusi yang ada. 

"Karena kebutuhan pastinya beda-beda, kami upayakan anak-anak ini bisa percaya diri khususnya dikelas," ujar Elok. 

Semua guru tenaga pendidik memang telah ia imbau untuk bisa juga turut menyesuaikan dengan keberadaan siswa tersebut. 

Kemudian Elok berharap agar pemerintah turut membantu berbagai fasilitas penunjang yang memang dibutuhkan untuk pendukung bagi siswa inklusi salah satunya pelatihan bagi guru pembimbing khusus. 

"Karena kami memahami jika harus mendatangkan dari luar, pastinya membutuhkan biaya," pungkasnya.