Kekeringan Meluas, Ketua Komisi D Minta Pemprov Segera SuplaiAir Bersih Di Bondowoso

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Ketua komisi D DPRD Jawa Timur dr Agung Mulyono meminta agar Pemprov segera memberikan bantuan air bersih untuk warga di kabupaten Bondowoso.


Pasalnya, kekeringan di Bondowoso sudah meluas dan menyebabkan warga kesulitan memperoleh air bersih.

Seperti diketahui, berdasarkan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso sebanyak 44 dusun di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih.  Kekeringan itu sudah mulai terjadi sejak sebulan yang lalu.

Penyebabnya adalah musim kemarau panjang dan sumber air mulai mengering.

10 kecamatan tersebut masing-masing Taman Krocok, Cermee, Klabang, Botolinggo, Prajekan, Curahdami, Wringin, Tegalampel, Maesan dan Tapen.

Sedangkan desa-desanya antara lain Desa Penang, Jirek Mas, Klekean, Lanas, Leprak, Suling, Sumbercanting, Gentong, Kretek, Pandak, serta beberapa desa lainnya.

Bendahara DPD Demokrat Jawa Timur itu mendorong agar Pemprov sigap dropping air bersih secara kontinyu, sesuai dengan permintaan masyarakat.

“Jika ada permintaan dari warga maka harus secepatnya dilakulan dropping air bersih ke wilayah terdampak karena ini kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Pemerintah harus sigap dan sepenuhnya merespon permasalahan ini dengan cepat,” katanya.

Lulusan Fakultas Kedoktoran Unair itu juga meminta agar pemerintah melakukan update secara rutin wilayah yang mengalami kekeringan, dan membutuhkan air bersih. Pendataan berkala itu harus dikerjakan, supaya masyarakat tidak menunggu dan permasalahan yang dialami warga bisa segera tertangani.

Menurutnya, dropping air bersih ini sangat diperlukan, mengingat masih ada beberapa titik di yang mengalami kesulitan air bersih akibat kekeringan. Pemerintah daerah juga diminta mengupdate daerah mana yang terdampak secara berkala.

“Harus ada pendataan secara rutin mulai dari tingkat RT hingga kecamatan dan kabupaten/kota. Supaya masalah kekurangan air bersih ini ditangani secepatnya,” jelasnya.

Selain itu, untuk ke depannya ia minta pihak terkait untuk membuat atau menyediakan pompa air di titik-titik yang terdapat sumber air maupun upaya lain untuk mengatasi permasalahan kesulitan air bersih.

“Untuk jangka panjang, harus dibangun embung dan titik titik pompa air. Untuk mengantisipasi adanya ancaman kekeringan saat musim kemarau,” kata putra kelahiran Banyuwangi itu.