Tak Ditemui Kepala Daerah, Demo Tuntut Rocky Gerung di Sampang Diwarnai Kericuhan

Massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Sampang (GPS) berunjuk rasa protes terhadap ucapan Rocky Gerung yang menghina dan merendahkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.


Dari pantauan awak media di lapangan aksi unjukrasa ratusan massa oleh Gerakan Pemuda Sampang juga diikuti massa dari Ikatan Cendikiawan Madura, DPD BNPM Sampang dan Gerakan Pemuda Banyuates.

Massa unjukrasa juga mendatangi kantor Pemkab Sampang dengan membawa mobil komando sebagai pusat orasi dan bendera, poster-poster yang isinya mengecam Rocky Gerung diantaranya poster yang bertuliskan “Roki Gerung perusak Moralitas Bangsa”, “Jaga Wibawa Negara Tangkap Roky Gerung”, “Roki Gerung Dungu”, serta beberapa gambar Rocky Gerung yang ditandai X merah bertuliskan “Akal Sehat Sedang Tidak Baik- Baik Saja”, “Pikir-pikir Sebelum Bicara” Dan “Dunia akademis telah ternodai”.

Massa aksi unjukrasa Gerakan Pemuda Sampang mengawali aksi dari GOR Sampang dilanjutkan berjalan kaki menuju kantor Pemkab Sampang sambil berorasi di sepanjang jalan.

Saat berhadapan dengan regu Dalmas Polres Sampang di pintu masuk kantor Pemkab Sampang, Korlap aksi meminta kepada pihak Kepolisian untuk menghadirkan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat untuk segera menemui mereka.

Beberapa kali perwakilan dari Pemkab Sampang menemui Korlap aksi unjukrasa dan ditolak karena massa ingin menyampaikan aspirasinya langsung kepada Bupati dan Wakil Bupati Sampang.

Karena H. Slamet Junaidi dan H. Abdullah Hidayat tidak segera menemui massa unjukrasa, beberapa kali terjadi aksi saling dorong antara massa dengan personil polri yang mengamankan aksi mereka.

Batu, bambu yang di jadikan pengikat bendera Gerakan Pemuda Sampang (GPS), bungkusan sampah, air mineral hingga patahan tembok dilemparkan massa aksi ke pihak Kepolisian karena tuntutannya menemui Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat tidak terpenuhi.

Dalam kertas press releasenya, koordinasi aksi Gerakan Pemuda Sampang Holil Ramli menolak keras hinaan yang dilakukan Rocky Gerung terhadap Presiden Joko Widodo

Di lembaran tersebut terdapat 3 poin yang akan di sampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Sampang diantaranya :

1. Sebagai insan akademis saudara Rocky Gerung idealnya bisa Arif dan bijaksana serta

memperhatikan aspek etika dan gramatika bahasa dalam menyampaikan opini di ruang publik.

2. Kami berharap pihak berwajib yang dalam hal ini POLRI untuk bersikap tegas dan segera

mengambil tindakan atas kesalahan saudara Rocky Gerung sesuai aturan dan undang-undang yang

berlaku.

3. Menghimbau kepada seluruh pengelola media massa dan penyelenggara platform media sosial

untuk lebih teliti dalam menyebarkan konten yang berpotensi menimbulkan kegaduhan publik.

Kami berharap pesan ini bisa jadi bahan refleksi dan kesadaran bersama tentang esensi

perbedaan antara kritik dan hinaan, serta menjadi inspirasi dan upaya bersama untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, beradab dan demokratis.

Korlap aksi unjukrasa juga mendesak lembaga pemerintah yang berwenang untuk segera memproses dan mengadili Rocky Gerung. Pemerintah diminta untuk tegas melarang (memblokade) saudara Rocky Gerung menjadi narasumber pada kegiatan atau acara yang bersifat umum dan melarang keras Rocky Gerung untuk menginjakkan kaki di Pulau Madura.

Karena tidak ditemui “Orang Tua” mereka, massa aksi dengan kecewa meninggalkan Kantor Pemkab Sampang dan mengancam tidak akan memilih kembali Bupati dan Wakil Bupati sampang pada Pilkada mendatang.

Koordinasi aksi Gerakan Pemuda Sampang Holil Ramli saat wawancara dengan puluhan awak media mengatakan bahwa aksi ini murni dari masyarakat dan tidak ada kepentingan dengan politik baik pemilihan umum tahun 2024 serta Pilkada tahun 2024.