Penurunan angka stunting pada tahun 2022 yang dibanggakan Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, masih jauh dari target.
- Peringatan Hari Otoda 2024, Komitmen Wali Kota Eri Terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI
- Manfaatkan Kegiatan Jember Shodaqoh, Bupati Hendy Ajak Masyarakat Cegah Pernikahan Dini
- Pj Wali Kota Malang Gerakkan Budidaya Ikan untuk Tekan Stunting hingga Kemiskinan
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mengatakan, pada 2022 angka stunting turun menjadi 21,6, persen tapi angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah sendiri.
"Tahun 2022 angka stunting nasional kita turun sebesar 2,8 persen, sementara target pemerintah adalah 14 persen untuk tahun 2024," ujar Netty dalam keterangan tertulis dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/8).
Netty pun meminta pemerintah agar terus menggenjot program penurunan prevalensi stunting dan difokuskan kepada keluarga pra-sejahtera.
Bagi legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, stunting menjadi ancaman serius bagi penyiapan SDM unggul dan berkualitas di masa depan.
"Intervensi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, terutama pada ibu-ibu hamil dari keluarga pra-sejahtera. Selain dukungan fasilitas kesehatan, perlu diberikan pula insentif finansial untuk memeriksa dan memenuhi makanan bergizi," katanya.
Pemerintah, kata Netty lagi, juga harus terus menginisiasi kampanye untuk makan protein hewani. Implementasinya, bisa dengan program satu butir telur per hari sebagaimana yang diinisiasi di Korea atau satu ekor ikan per hari.
"Alangkah sedihnya negara kita yang 70 persennya adalah lautan tapi masih banyak anak-anak yang kekurangan protein hewani," pungkasnya.
- Peringatan Hari Otoda 2024, Komitmen Wali Kota Eri Terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI
- Manfaatkan Kegiatan Jember Shodaqoh, Bupati Hendy Ajak Masyarakat Cegah Pernikahan Dini
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi