Aksi bullying kembali terjadi di Kabupaten Banyuwangi pada pekan lalu itu, memantik perhatian anggota dewan. Dan menyerukan agar para guru mengajarkan pendidikan akhlak.
- Polresta Kediri Angkat Puluhan Anak Asuh Korban Covid 19
- Hadiri Istighosah PDIP Jatim, Bupati Nganjuk Bawa dan Promosikan UMKM Beras Kencur
- Warga Keluhkan Banjir, DPRD Kota Probolinggo Mulai Bergerak
Untuk diketahui, kepolisian saat ini tengah menyelidiki dugaan bullying yang menimpa RDA (13), siswa SMPN 4 Banyuwangi.
Dari kasus itu, korban harus menjalani perawatan di RSUD Blambangan. Akibat tulang tangan kiri mengalami retak, setelah mendapat dugaan penganiayaan dari rekan satu sekolah korban.
"Saat ini kami sudah periksa korban. Korban masih di rumah sakit. Kami juga telah mengambil keterangan saksi-saksi," kata Kasat Reskrim, Kompol Agus Sobarnapraja, dikutip Kantor Berita RMOLJatim Senin (16/10).
Secara terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Ir Naufal Badri, usai rapat koordinasi dengan SKPD mitra kerja mengaku prihatin atas kasus tersebut.
Ketua Fraksi Gerindra-PKS itu mendorong agar sekolah lebih fokus terhadap akhlak murid-murid di sekolah.
"Selama ini kami lihat banyak output dari Sekolah kurang mengena terhadap akhlak murid-murid, banyak perkelaian antar pelajar," kata Naufal.
Agar kejadian serupa tidak terulang, ia mendorong para guru agar Pancasila wajib dihafalkan, diterapkan dan dilaksanakan secara bersama-sama di lingkungan sekolah. Termasuk memedomani nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
"Sehingga murid-murid dalam berperilaku di lingkungan sekolah sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia," sebutnya.(adv)
- Cegah Perundungan dan Kenakalan Remaja, Pemkot Surabaya Siap Wadahi Potensi Siswa
- Wali Kota Eri Sebut Kedekatan Guru, Orang Tua dan Anak Bisa Cegah Perundungan
- Cegah Bullying di Sekolah, Pemkot Surabaya Ciptakan Game Kebersamaan