Kunjungan Kerja DPRD Jombang ke Kabupaten Kulonprogo, Inovasi Tanaman Kopi dan Coffee Shop

Poto - Kunker DPRD jombang/ist
Poto - Kunker DPRD jombang/ist

Rombongan DPRD Kabupaten Jombang yang dipimpin oleh Sunardi Yasin selaku Ketua Komisi B, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/10) beberapa waktu lalu.


Turut hadir dalam kunjungan ini antara lain Wakil Ketua Komisi B, Setwan, beserta jajarannya yang berjumlah 13 orang. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait Program Pengembangan Agribisnis Kopi di Kabupaten Kulon Progo.

Kunjungan kerja tersebut diterima dan ditanggapi oleh Juliwati, S.P., M.M.A., Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, selaku perwakilan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo.

Pada pertemuan ini, Juliwati memaparkan bahwa kopi di Kulon Progo dikembangkan di 5 Kapanewon yang berada di pegunungan Menoreh, yaitu Kapanewon Samigaluh, Kapanewon Kalibawang, Kapanewon Girimulyo, Kapanewon Pengasih dan Kapanewon Kokap.

Menurut Juliwati, kopi merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang pengembangannya dilakukan dari hulu sampai hilir, mulai dari budidaya, pengolahan dan juga pemasarannya.

"Sampai dengan saat ini, ada 9 Kelompok Tani yang melakukan pengolahan kopi yang berada di Kapanewon Samigaluh dan Kapanewon Girimulyo. Berkembangnya kedai kopi maupun coffee shop sebagai destinasi wisata kuliner diantaranya kopi Jolotundo, kopi Ampirono, kopi Ingkar Janji, kopi Klothok, kopi Puncak, kopi Gong, kopi Teras Menoreh, kopi Pari, kopi Dadap Semilir dan lain-lain," beber Juliwati, Sabtu (21/10) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dia mengungkapkan, fasilitasi bantuan yang sudah diberikan kepada kelompok tani berupa bantuan bibit kopi, baik yang bersumber dari dana APBD maupun APBN. Selain itu juga ada bantuan bibit, saprodi dan sarpras budidaya kopi di perbukitan Menoreh, Gugur Gunung Bedah Kebun  Kopi di Menoreh dan juga Festival Kopi Menoreh yang bersumber dari Dana Kaistimewan DIY (Dais).

"Fasilitasi untuk mendukung pengolahan dan pemasaran kopi diantaranya pembangunan UPH kopi, peralatan pengolahan dan pemasaran kopi baik yang bersumber dari dana APBD maupun APBN. Selain itu juga kerjasama dengan CSR misalnya dengan Bank Indonesia, BPD DIY, Bank Kulon Progo," tambahnya.

Juliwati juga menyampaikan bahwa dalam pengembangan agribisnis kopi ini dibangun sinergi dengan beberapa OPD yang lain, misal dengan Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Tata Ruang baik Kabupaten maupun Provinsi.

Sunardi Yasin selaku perwakilan dari rombongan DPRD Kabupaten Jombang mengatakan bahwa selama ini di Kabupaten Jombang, ada program-program pertanian yang sudah berjalan, akan tetapi program tersebut berhenti dan tidak ada keberlanjutan program.

Harapan kedepannya, lanjut dia, Kabupaten Jombang dapat bersinergi juga dengan dinas terkait sehingga bisa melakukan inovasi dan mengembangkan tanaman kopi untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi khususnya dan petani pada umumnya.

"Kami terus berupaya untuk bisa mensejahterakan masyarakat baik petani kopi dan petani secara keseluruhan dengan berbagai inovasi," pungkas Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jombang.