Jatim Sabet 2 Penghargaan Anugerah Ki Hajar 2023, Gubernur Khofifah: Bukti Guru di Jatim Melek Teknologi dan Digitalisasi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa/Ist
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa/Ist

Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan capaian membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, Pemprov Jawa Timur sukses menyabet dua penghargaan sekaligus dalam ajang Anugerah Ki Hajar 2023 yang digelar Kemendikbudristek RI, pada Jumat (17/11) malam.


Dua penghargaan yang berhasil dibawa pulang Jawa Timur tersebut yakni Daerah Jawara Belajar.id. Kemudian juga Penghargaan Sinergi dimana Jatim menjadi partisipasi daerah dengan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) terbanyak.

Kedua penghargaan tersebut diserahkan  oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti didampingi Kepala Pusdatin Muh Hasan Chabibie kepada Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai yang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Hal inipun mendapat apresiasi dari Gubernur Khofifah. Menurutnya, penghargaan ini menjadi kado istimewa Hari Guru yang jatuh pada 25 November mendatang. Sekaligus membuktikan bahwa guru di Jatim melek akan teknologi dan digitalisasi. Terlebih, tantangan besar digitalisasi juga menuntut guru untuk terus mengupgrade diri lewat literasi digital. 

"Alhamdulillah, terimakasih dan apresiasi kami sampaikan pada seluruh tenaga pendidik di Jatim. Dua penghargaan ini sangat berarti bagi Jatim, sekaligus penyemangat insan pendidikan kita untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan yang adaptif dan melek perkembangan teknologi dan digitalisasi," ucap Gubernur Khofifah, Sabtu (18/11).

Khofifah mengatakan, saat ini pemerintah telah memberikan penunjang bagi guru untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam mengajar di era digitalisasi, salah satunya lewat akun belajar.id. Dimana guru dapat mengakses ke berbagai aplikasi untuk mendukung aktivitas belajar dari rumah, misalkan google meet, rapor pendidikan, platform merdeka mengajar dan sebagainya.

"Ini membuktikkan bahwa guru-guru kita terus mengembangkan pembelajaran sesuai dengan tantangan zaman dan kebutuhan siswa," imbuhnya.

Khofifah menambahkan dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital, guru juga harus mampu mengajak siswanya berpikir kritis, analitis, dan reflektif, bukan hanya sekedar mengejar target nilai sesuai kurikulum. Sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mempraktekan ilmu yang dimiliki dan ikut berkontribusi ke dalam masyarakat.

"Saat ini, pendidikan tidak lagi satu arah. Dan guru yang menjadi pusat. Penting bagi guru  sebagai fasilitator untuk menunjukan kompetensi yang harus dipenuhi siswa. Karena di era digital, siswa bisa mengakses berbagai informasi atau materi pembelajaran dari mana saja, bisa belajar dimana saja kapan saja. Ini tantangan yang harus ditangkap dengan baik oleh guru," tandasnya. 

Untuk itu, lanjut Khofifah diperlukan partisipasi aktif melalui pendidikan interaktif untuk memperoleh pengetahuan. Dengan begitu, peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif sesuai dengan yang telah dirancang oleh orang lain. Tapi juga mendapatkan pengetahuan dari apa yang ingin mereka ketahui.

"Ini juga akan melatih sikap kritis siswa dalam memahami persoalan yang terjadi di masyarakat," tambah dia.

Melalui capaian ini, Khofifah berharap para guru terus terpacu untuk meningkatkan kompetensinya dan terus belajar akan teknologi agar bisa menyajikan pembelajaran inovatif, kreatif dan inspiratif bagi siswa di generasi Z.

"Semoga capaian ini bisa terus meningkatkan inovasi dan kreatifitas para tenaga pendidik dalam menghadapi perkembangan zaman di tengah era digital saat ini. Sehingga, akan menciptakan program pendidikan yang semakin berkualitas," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim,  Aries Agung Paewai mengucapkan terimakasih atas geliat para guru untuk melek teknologi. Dua penghargaan yang diraih, kata Aries menunjukkan bahwa guru menyadari akan profesionalisme pendidik khususnya pada kompetensi pembelajaran teknologi.

"Bagaimana mengembangkan pembelajaran, menyajikan pembelajar yang inspiratif dan kreatif ini betul-betul di pikirkan oleh guru-guru agar siswanya menerima dengan baik materi yang disampaikan. Saya harap penghargaan ini terus menjadi semangat dan pemicu motivasi guru untuk terus upgrade diri," ujar Aries.

Pj Wali Kota Batu ini juga menjabarkan diraihnya Penghargaan Sinergi tidak lepas dari jumlah pendaftar Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) terbanyak se Indonesia dari Jawa Timur yang mencapai 16.273 guru tahun 2023 dari total  79.170 guru pendaftar PembaTIK se Indonesia.

Pencapaian ini, terang Aries merupakan hasil sinergitas dan kolaborasi Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Prov. Jatim dengan BBPMP (Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan), BBPPMPV BOE, BBGP (Balai Besar Guru Penggerak), Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, Kapten - Co Kapten, Komunitas Belajar.id, Penggerak Komunitas Belajar.

Kolaborasi yang terbangun tersebut,  tambah Aries untuk mewujudkan Daerah dengan persentase aktivasi akun belajar.id tertinggi, Daerah dengan persentase siswa yang sudah tersertifikasi menjadi pelajar belajar.id. Selanjutnya, jumlah praktik baik pemanfaatan Chromebook, Pengguna bulanan aktif Chromebook tertinggi.

Kemudian, daerah yang menerbitkan surat edaran untuk aktivasi akun belajar.id & Chromebook bagi guru dan siswa, daerah dengan persentase pemanfaatan platform merdeka mengajar tertinggi dan daerah dengan persentase pemanfaatan rapor pendidikan tertinggi.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news