Puluhan wali murid penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di Kota Probolinggo kecewa. Pasalnya pencairan dana di kantor cabang Bank BRI Gotong Royong dipersulit.
- Defisit Anggaran, Pemkab Gresik Kesulitan Dapat Pinjaman Bank
- Diresmikan, Kyai Abdul Wahab Foundation Pernah Digagas Bersama Pendiri Budi Utomo
- Wali Kota Eri Raih Penghargaan Tokoh Inovasi Keinsinyuran dalam Pembangunan dari PII Jatim
Pihak bank baru bisa mencairkan bantuan jika di lembaran sertifikat menyantumkan nama anggota dewan aktif dari NasDem.
"Tidak seperti itu aturannya. Semua caleg dari NasDem mendapatkan program itu. Tidak harus menyantumkan nama anggota dewan yang aktif," kata salah seorang caleg NasDem dari Dapil Kecamatan Mayangan, Muhamad Sofi Vidianto yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim, sabtu (25/11).
Alasan pihak bank tidak mencairkan bantuan tersebut tidak hanya harus menyantumkan lampiran sertifikat atas nama anggota dewan, melainkan juga mendapatkan surat dari salah satu lembaga yang mengatasnamakan Lembaga Pengawas dan Pemantau Pemilu. Ironisnya, lembaga tersebut tidak jelas alamatnya setelah dilakukan pengecekan kembali oleh pihak bank. "Pihak bank kena prank juga, karena lembaga itu tidak resmi dan tidak jelas alamatnya," ucap Sofi.
Ia menduga, terkendalanya pencairan PIP itu karena ada sabotase. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik. "Makanya program ini akan saya kawal agar masyarakat sebagai penerima bantuan PIP bisa menikmatinya," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pengurus ormas Pemuda Pancasila (PP) Kota Probolinggo, Supriyanto, mengaku geram. Pihaknya akan tetap mengawal program tersebut demi masyarakat. "Pihak bank jangan mempersulit. Apalagi lembaga yang menyuratinya tidak jelas alamatnya," ucapnya.
- Satu Penumpang Tewas Akibat Mobil Terjun Dari Tol Ngawi
- Covid-19 Menurun, Pemkab Probolinggo Uji Coba Sekolah Tatap Muka
- Libur Lebaran Berakhir, Ribuan Santri Mulai Padati Pelabuhan Jangkar