Cegah Peredaran Sabu Cair Masuk di Surabaya, Satreskoba Polrestabes Koordinasi dengan BNN

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Polda Metro Jaya mengungkap sabu cair yang dimasukkan ke dalam semir sepatu dari Nigeria.


Menanggapi modus peredaran gelap narkoba agar tidak sampai beredar di Surabaya, Satreskoba Polrestabes Surabaya melakukan antisipasi berkoordinasi dengan badan narkotika nasional (BNN). 

Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya Kompol Fadillah Panara mengatakan, sejauh ini keberadaan sabu cair belum sampai di Surabaya. Namun pihaknya tetap melakukan upaya penyelidikan dengan melakukan pendeteksian secara dini. 

"Sejauh ini sabu cair belum beredar di Surabaya. Belum kami temukan, apalagi penangkapan terhadap pelakunya. Tapi kami tetap melakukan penyelidikan tentang sabu cair karena di Jakarta sudah terdeteksi," kata Fadillah. 

Menurut dia, sabu bentuknya ada yang cair dan ada yang padat. Semua jenis sabu sulit terdeteksi. Satreskoba berupaya berkolaborasi dengan BNN karena punya tujuan yang sama.

Sejauh ini, Fadillah belum mengetahui bahan pembuat sabu cair. Namun modus operandi macam-macam agar tidak mudah terdeteksi oleh petugas. Meski begitu tetap saja sabu bisa diformulasikan bentuknya bermacam-macam.

 "Belum tahu juga bentuknya sabu karena sulit terdeteksi, kecuali di bandara kan screening hanya mencurigai barang-barang bawaan penumpang," ungkapnya.

Untuk mengetahui lebih jelas bahan pembuat sabu cair, Fadilah mengaku harus dibawa ke laboratorium lebih dulu untuk mengecek kandungannya. Yang pasti cairan khusus. 

Fadillah menambahkan, selain berkoordinasi dengan BNN juga melibatkan Tim Satgas Kampung Bersih Narkoba (KBN) untuk pendeteksian peredaran sabu cair. 

Apalagi, menjelang tahun baru 2024, pelaku narkoba akan memanfaatkan momen tersebut untuk mengedarkannya ke Indonesia, khususnya di Surabaya. 

Satreskoba Polrestabes Surabaya pernah mengungkap jaringan Jawa-Sumatera dengan modus dimasukkan ke dalam bungkus teh Cina. 

Fadillah mengungkapkan, para pelaku narkoba mencari cara bagaimana barang bisa beredar. Mau pakai modus yang mana, yang mudah melalui jalur darat, laut, dan udara.

 "Modusnya macam-macam. Untuk sabu cair masih belum masuk di Surabaya. Untuk kebutuhan dalam artian momen jelang tahun baru masih dalam penyelidikan kami," pungkas Fadillah.