Tiket Final Piala Dunia U-17 Ludes Terjual

Head of Marketing and Commercial LOC Piala Dunia U-17 2023, Marsal Masita/RMOLJateng
Head of Marketing and Commercial LOC Piala Dunia U-17 2023, Marsal Masita/RMOLJateng

Sebanyak 16 ribu tiket yang disediakan FIFA pada laga final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo, pada (2/12) mendatang, sudah ludes. 


Head of Marketing and Commercial LOC Piala Dunia U-17 2023, Marsal Masita mengungkapkan, alokasi tiket disediakan untuk laga final sudah habis pada Senin (27/11).

"Slot terakhir tiket final terjual 3 ribu tiket pada hari Minggu kemarin, Namun untuk tiket perempat final dan perebutan juara ketiga masih tersedia sekitar 3-5 ribu," kata Marsal Masita, dikutip Kantor BeritaRMOLJateng, Senin (27/11).

Suporter dan masyarakat masih bisa menyaksikan laga semifinal mempertemukan empat tim terbaik, Argentina U-17 vs Jerman U-17 dan Prancis U-17 bertemu Mali U-17, pada Selasa (28/11). Begitu pula laga perebutan tempat ketiga digelar pada 1 Desember 2023.

Tiket pertandingan semifinal dan perebutan peringkat ketiga Piala Dunia U-17 2023 masih tersedia meskipun telah terjual lebih dari 10 ribu. Masyarakat bisa memesan langsung melalui platform penjualan tiket Fifa.com/tickets.

"Sebagai catatan, tren kehadiran penonton memang lebih baik dibanding babak-babak sebelumnya. Progres terlihat terus naik. Ini sudah terlihat dari babak penyisihan, 16 besar, hingga perempat final. Hanya tiket semifinal memang belum menyentuh angka 10 ribu," jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Managing Director Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) ini menjelaskan, tren okupansi Stadion Manahan selama Piala Dunia U-17 2023 ini sudah memperlihatkan peningkatan, terutama memasuki laga puncak.

"Namun, kalau melihat angka penjualan tiket di semifinal besok dan perebutan peringkat ketiga, itu angkanya cukup bagus. Jadi, masyarakat di Surakarta dan sekitarnya, tiketnya sampai saat ini masih tersedia," ujarnya.

Dia menjelaskan, LOC akan mematok target minimal 10 ribu penonton pada pertandingan semifinal dan perebutan tempat ketiga terbaik. Mereka juga masih menjalankan program kerja sama dengan komunitas, termasuk sekolah sepak bola (SSB).