Jaringan Gawagis (Jaga) Nusantara gencar keliling pesantren untuk mengampanyekan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
- Perbandingan Penanganan Covid-19 Di Korsel Dan Indonesia, RR: Hanya Tambah Kontrol Dan Kuasa
- Politisi PDIP Jatim Minta Rencana Kenaikan BBM Subsidi Dikaji Ulang
- Kiai Said Alami Kelelahan dan Gejala TBC
“Kita sebarkan kebaikan santri yang mewujud dalam diri Gibran. Ini lho yang berjiwa santri. Bukan yang merasa santri tapi akhlaknya berkurang atau setidaknya akhlaknya tidak memperlihatkan kesantriannya,” kata Ketua Bidang Aksi Jaga Nusantara, KH Imron Fauzi, Jumat (15/12/2023).
Bahkan kiai Pengasuh Pondok Pesantren Annur Azzahra Tempeh, Lumajang yang akrab disapa Gus Fauzi itu tak canggung menyebut kalau Gibran lebih santri dibanding calon lain.
“Buktinya dia itu selalu santun saat bertemu siapa pun. Sampeyan (anda) lihat di televisi, ketika bertemu, dia selalu menunduk,” katanya.
Padahal Gibran anak Presiden RI dan juga Wali Kota Solo, tapi selalu menunduk setiap bertemu orang. Bandingkan, tak sedikit yang punya kekayaan dan kekuasaan, tapi malah berperilaku sebaliknya.
“Jelas santri, santri itu akhlaknya. Akhlak itu harga mati bagi seorang santri dan yang lebih santri adalah jelas akhlak Mas Gibran,” tandasnya.
Soal ada yang bilang Gibran bakal susah masuk ke basis hijau karena tak berwajah Nahdlatul Ulama (NU) dan pesatren, Gus Fauzi menyebut itu hanya klaim semata.
“Mungkin ada (calon lain) yang riwayatnya pernah nyantri, mungkin bisa ndalil, tapi lihat saja akhlaknya. Sementara Mas Gibran selalu menekankan, tolong di dalam kampanye jangan menjelek-jelekkan calon yang lain. Akhlak itu jelas wujud santrinya,” katanya.
Terlebih jika melihat Jokowi dan keluarganya. “Kalau antipesantren, ndak mungkinlah meresmikan Hari Santri. Ndak mungkinlah FPI dan HTI dihabisi,” katanya.
“Mas Gibran, sekali lagi, tidak pernah ngomong saya santri tapi selalu menunjukkan aklaknya,” pungkas Gus Fauzi.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi