Tiga Capres Tampil dengan Performa Terbaik, Skor Jeblok untuk KPU

Para kandidat capres, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan/ RMOL
Para kandidat capres, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan/ RMOL

Ketiga calon presiden (capres) dianggap sangat memberikan performa terbaiknya dalam debat capres perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, skor yang paling jeblok datang dari KPU karena menyelenggarakan debat tidak baik. Video Kompetisi Skycrapper


Begitu penilaian yang disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil menanggapi debat perdana capres yang diselenggarakan KPU pada Selasa (12/12).

"Saya menilai 3 kandidat presiden yang hadir debat, saya kira mereka memberikan performa terbaiknya. Dan gagasan-gagasan yang mereka sampaikan itu juga cukup bisa diterima oleh masyarakat," kata Kang Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/12).

Justru yang sangat disayangkan, kata Kang Tamil, skor paling jeblok justru dari KPU. Di mana, banyak kekurangan yang datang dari KPU sebagai penyelenggara debat capres.

"Jadi kalau kemarin kita melihat dari jam 7 sampai hampir jam 10 debat itu terjadi kurang lebih 3 jam, itu 70 persen waktu itu dimakan oleh penyelenggara sendiri, oleh KPU," katanya.

"Pakai sambutan Ketua KPU lah, lalu kemudian acara-acara yang lain lah, lalu kemudian iklan lah, lalu presenter terlalu mengambil porsi terlalu banyak," imbuhnya.

Kang Tamil menilai, masyarakat yang menonton debat capres KPU kemarin tidak mendapatkan arti.

"Ini kritik keras terhadap KPU. KPU ini masih memikirkan atau dalam semangat pola lama. Dia lupa bahwa hari ini era di atas post truth. Hari ini era media sosial," tuturnya.

Padahal kata Kang Tamil, seharusnya para kandidat capres dibiarkan saja berdebat. Seperti panggung Indonesia Lawyers Club (ILC) atau panggung-panggung debat atau diskusi lainnya yang selalu dilihat di layar kaca.

"Topiknya silakan KPU yang tentukan. Lalu para panelis itu jadikan ahli untuk penyeimbang diskusi. Itu baru seru, biarkan mereka bertarung gagasan di sana," pungkasnya.