Terjadi ledakan suara nasional sangat signifikan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat siang, (1/3). Ada potensi penggelembungan suara besar-besaran.
- Komisi VIII Sering Tanya Risma Soal 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos Covid-19, Kok SekarangTiba-Tiba ke KPK
- Hasyim Asyari Tidak Masuk Kamus Sejarah, Dema PTKIN Se-Indonesia Tuntut Nadiem Dicopot
- Anak-anak Muda Fans Risma Dukung Eri Cahyadi Jadi Wali Kota Surabaya
Berdasar pantauan, PSI sudah mendapatkan angka 3,08% suara nasional. Sementara quick count berbagai lembaga survei menunjukkan PSI hanya mencapai sekitar 2%-an yang bahkan tdk sampai 3%.
Pengguna Medsos X, Mujab MS mengunggah tulisan bahwa suara PSI dalam 2 jam bertambah 19 ribu suara hanya dari 110 TPS saja.
Guru Besar Bidang Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Burhanuddin Muhtadi menyebut bahwa kenaikan suara PSI sebagai anomali.
"Secara statistik hasil hitung semua lembaga sudah jelas kesimpulannya. Kalau terjadi anomali antara hasil hitung cepat dengan real count KPU, kenapa hanya terjadi pada PSI? Saya ngga paham," terang Burhanuddin dalam akun Medsos X dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (2/3)
Sebaliknya, Burhanuddin mengingatkan pada partai yang kini dibesut Kaesang Pangarep, anak Presiden Jokowi, untuk menerima kekalahan.
"Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada. Ketimbang lolos PT tapi malah menimbulkan deligitimasi terhadap hasil pemilu 2024," pungkasnya.
- Prabowo-Gibran Ditetapkan Pemenang Oleh KPU, Gus Fawait: Kami Bangga, Jatim Basis 02
- Sirekap KPU Bermasalah, Aliansi Pemuda Desak KPK Investigasi
- Pasca Pemilu 2024, Ketua KPU Bondowoso Kerap Terima Curhat Caleg Gagal