Masyarakat Resah, DPRD Gresik Minta Petrokimia Evaluasi Dampak Polusi Perusahaannya

Lokasi Pabrik PT Petrokimia Gresik/Ist
Lokasi Pabrik PT Petrokimia Gresik/Ist

Komisi IV DPRD Gresik menyoroti polusi udara yang ditimbulkan PT Petrokimia Gresik. Karena dampak yang ditimbulkan sangat menganggu dan dikeluhkan masyarakat. 


Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Khoirul Huda mengatakan bahwa pihaknya telah menerima keluhan dari warga Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik, terkait hal tersebut. 

"Seharusnya pihak Petro menggunakan segala cara untuk meminimalisir polusi agar tidak membahayakan kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar pabriknya," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (5/1). 

Menurut Huda, pihaknya juga telah meminta manajemen Petrokimia untuk melakukan evaluasi terhadap produk-produknya yang bisa menimbulkan polusi yang membahayakan masyarakat Gresik.

"Keberadaan pabrik Petrokimia Gresik secara geografis saat ini, sangat membahayakan masyarakat. Karena lokasi pabrik saat ini sudah berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk," tuturnya. 

Seharusnya lanjut Ketua DPC PPP Gresik ini, pihak Petrokimia harusnya menyadari kondisi terkini serta melakukan semacam evaluasi. Bagaimana misalnya, perusahaannya mulai berfikir produk-produk yang berbahaya dialihkan ke lokasi yang aman dari penduduk. 

"Planning memindahkan produk-produk yang dirasa membahayakan, agar kegiatan produksinya tetap bisa terpenuhi dan berjalan lancar. Tetapi juga tidak membahayakan masyarakat, ini harus dimiliki Petrokimia," imbaunya. 

"Kondisi Petrokimia Gresik saat ini, sudah sangat jauh berbeda dengan puluhan tahun yang lalu diawal berdirinya. Sekarang keberadaannya sudah di tengah-tengah kawasan pemukiman padat penduduk, ini harus disadari dan harus ada solusi," tegasnya. 

"Kalau berbicara soal polusi kan otomatis mengganggu masyarakat, itu tak bisa dipungkiri. Maka Petro harus berusaha meminimalisir dampak polusinya, agar tidak setiap saat membahayakan warga,” tandasnya.

Sementara salah seorang warga Kelurahan Tlogopojok, yang terdampak polusi mengakui tanggung jawab sosial PT Petrokimia Gresik terhadap masyarakat melalui program CSR (corporate sosial responsibility) telah mereka peroleh. 

Namun, hal itu tidak sebanding dengan resiko yang didapatkan. Sebab polusi yang ditimbulkan perusahaan pupuk itu, dampaknya sangat menganggu keseharian mereka. 

“CSR dari Petro berupa sembako dan ada juga berupa sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Tlogopojok. Kita ya berterima kasih, tapi disisi lain warga masih juga menerima polusi berbau amoniak dan belerang," kata salah seorang warga Tlogopojok yang minta namanya tidak disebutkan. 

"Bau polusinya membuat mata perih dan belerang yang menyengat hidung, menyebabkan tenggorokan berasa gatal serta sesak nafas. Kalau amoniak saat tidak ada angin jatuhnya di Tlogopojok sini, jadi warga sangat merasakan di mata perih dan hidung kayak di balsem. Kalau musim hujan seperti saat ini, kita panen polusi. Polusi belerangnya itu, kayak kabut kalau dilihat," jelentrehnya. 

Diakui pria yang pernah bekerja melayani direktur perusahaan BUMN ini, Petrokimia Gresik memang aktif menyalurkan CSR nya. Tetapi ia berharap kepada pihak Petrokimia Gresik agar CSR tidak semata-mata untuk mendiamkan masyarakat dari ancaman polusi terus ditimbulkan. 

“CSR itu memang kewajiban perusahaan, tetapi meniadakan polusi juga kewajiban. Harus sama-sama direalisasikan, jangan timpang. Masyarakat diberi bantuan, sisi lain ada ancaman polusi kimia yang mengancam jiwa kita,” ungkapnya.

"CSR selama ini hanya bersifat membungkam mulut warga, sementara polusi yang berhembus ke warga juga terus berlanjut tanpa solusi," ucapnya. 

Ditambahkannya, polusi yang paling berat dirasakan warga diperkirakan berasal dari cerobong asap Pabrik Amurea yang mengeluarkan bau amoniak. 

"Jika dihirup membuat sesak pada pernafasan dan biasanya bau menyengat tercium pada pukul 4-6 pagi hari atau pukul 4-6 sore hari. Sedangkan pada siang hari, hampir tak terdeteksi karena mungkin terbawa oleh angin yang kencang," tukasnya. 

Terkait hal tersebut, pihak manajemen Petrokimia Gresik akan melakukan evaluasi polusi yang dikeluhkan warga. Pasalnya selama ini pihaknya merasa tidak pernah menerima keluhan seperti yang disampaikan oleh wartawan.

“Kita akan melakukan evaluasi. Selama ini tidak pernah ada keluhan semacam ini,” ucap Adityo Wibowo SVP Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik saat menemui wartawan di salah satu rumah makan pada beberapa waktu yang lalu.