Atasi Banjir hingga Urai Kemacetan, Pemkot Surabaya Mulai Garap Pengerjaan Box Culvert Jalan Babat Jerawat-Benowo

Wali Kota Eri meninjau pengerjaan box culvert di kawasan PBI/RMOLJatim
Wali Kota Eri meninjau pengerjaan box culvert di kawasan PBI/RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai melanjutkan kembali pengerjaan saluran box culvert Jalan Raya Babat Jerawat hingga Jembatan Raci Benowo. 


Pengerjaan box culvert Jalan Raya Babat Jerawat-Benowo merupakan rangkaian pembangunan saluran dari tahun-tahun sebelumnya.

Bersama sejumlah jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), Wali Kota Eri terlebih dahulu meninjau pengerjaan box culvert di kawasan Pondok Benowo Indah (PBI). 

Tinjauan Wali Kota Eri ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya, pada Minggu (18/2) lalu.

Selanjutnya, ia bergeser untuk melakukan pengecekan pengerjaan box culvert di Jalan Raya Babat Jerawat Surabaya yang berada di depan PBI. 

Sebab, selain menjadi penyesuaian saluran, pembangunan box culvert Jalan Babat Jerawat-Benowo juga berfungsi menjadi jalan akses untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut karena saluran box culvert yang dibangun memiliki penutup.

Wali Kota Eri mengatakan bahwa di tahun 2024 ini pengerjaan akan kembali dimulai hingga 500 meter ke depan. 

Berikutnya, di tahun 2025 pengerjaan akan dilanjutkan hingga Jembatan Raci Benowo. Dan di tahun 2026 jalan akses akan terkoneksi sampai ke Kabupaten Gresik.

“Tahun 2023 pekerjaan ini berhenti sampai dengan PBI, tapi tahun 2024 ada pekerjaan 500 meter. Nanti di tahun 2025 itu pekerjaan ini akan sampai dengan saluran Kali Raci Benowo. Di 2026 maka jalan ini akan sampai dengan Kabupaten Gresik. Jadi mulai 2026, InsyaAllah mulai dari Banyu Urip sampai Gresik akan terpenuhi (selesai jalan ini),” kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (27/2).

Ia menjelaskan, adanya banjir di kawasan PBI dikarenakan air hujan yang masuk ke saluran tidak bisa langsung mengalir karena terhalang oleh Gapura PBI dan patung. 

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berencana membongkar gapura dan patung tersebut agar air tidak menggenang di kawasan tersebut. 

Adanya genangan itu disebabkan oleh saluran yang tidak terkoneksi.

“Air tidak bisa mengalir karena ada gapura PBI dan patung juga, jadi saya bongkar. Saluran tidak bisa menampung dan jalannya mendelong (cekung). Jadi di tahun 2024 ini saya akan berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur sehingga warga di sini tidak terdampak banjir dan tidak kena macet lagi,” pungkasnya.