Peluncuran Program Kita Cinta Lagu Anak 2024 di Surabaya, Perkuat Karakter dan Identitas Budaya

Peluncuran KILA yang ditandai dengan pemukulan bedug/ RMOLJatim
Peluncuran KILA yang ditandai dengan pemukulan bedug/ RMOLJatim

Program Kita Cinta Lagu Anak 2024 (KILA 2024) diluncurkan di Gedung Cak Durasim, UPT Taman Budaya Jatim, Jalan Genteng Kali, Surabaya, Sabtu (9/3). 


Pada peluncuran program Kita Cinta Lagu Anak tersebut, hadir penampilan sejumlah grup siswa dari berbagi sekolah di Surabaya, yang menampilkan beragam kesenian dalam Pentas Musik Sahabat Anak Indonesia. 

Ada lagu tentang keindahan alam Indonesia, budaya Indonesia dan Cinta Tanah Air. Acara ini merupakan rangkaian ajang peluncuran 

Ya, peluncuran Kita Cinta Lagu Anak 2024 bertepatan dengan Hari Musik Nasional sekaligus memperingati hari lahir Wage Rudolf (WR) Supratman-sang pencipta Lagu Indonesia Raya.

Program Kita Cinta Lagu Anak sendiri diluncurkan oleh Kemendikbud RI sejak 2020 lalu. Sampai saat ini sudah menciptakan ekosistem lagu anak nasional. Terdiri dari para pencipta lagu, arranger, penyanyi hingga komunitas.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dalam video singkat menyampaikan, bahwa Hari Musik Nasional merupakan momen tepat untuk melestarikan musik tradisi dan musik nasional. 

Melalui gerakan merdeka berbudaya, Kemendikbudristek membuka kesempatan untuk menggali nilai-nilai tradisi dan budaya.

Pemanfaatan warisan budaya itu turut menjadi sumber penciptaan musik dan lagu baru. Dalam hal ini, Program Kita Cinta Lagu Anak mendorong penciptaan lagi dan aransemen lagu anak berbasis musik tradisional.

"KILA juga menjawab pentingnya lagu anak yang tidak hanya menghibur tapi juga menanamkan nilai-nilai pendidikan," kata Nadiem.

Ia mengajak setiap anak mencintai musik dan tradisi Indonesia. Karena lagu merupakan salah satu sarana penyampai pesan terbaik

Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Ahmad Mahendra mengatakan bahwa dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 menyebutkan lima tujuan. Empat di antaranya adalah identitas karakter bangsa, ketahanan budaya, diplomasi budaya dan kesejahteraan.

Salah satu upaya dari empat itu yang dekat dengan Kita Cinta Lagu Anak yaitu adalah identitas atau karakter. Sejak dini, anak-anak harus dikenalkan dengan budaya Indonesia dan kearifan lokal.

Ia menegaskan bahwa salah satu kekhawatiran bangsa adalah lunturnya nasionalisme. Kita Cinta Lagu Anak hadir untuk mempertebal rasa nasionalisme sejak dini.

Selain itu, Program Kita Cinta Lagu Anak yang diinisiasi oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi memperkuat ketersediaan lagu-lagu anak sekaligus sebagai wadah anak-anak berekspresi.

"Tentu memerlukan ketersediaan lagu anak yang saat ini sangat minim," katanya.

Pada momen yang sama, musisi Cica Koeswoyo dan Penasehat Program KILA-Denok, memaparkan peran lagu anak dalam pembentukan karakter Pelajar Pancasila. Serta memperkuat kepribadian berdasarkan jati diri bangsa.

Denok sangat bangga, KILA telah memasuki tahun kelima. Sejak tahun lalu, ia bersama tim melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Dari Semarang, Surabaya Makassar, Medan dan Jakarta. Tim mendatangi 60 sekolah.

"Kita menjelaskan tentang Program KILA dan produk lagu anak yang bagus-bagus. Kita juga mengajarkan beberapa lagu ciptaan KILA," katanya.

Kita Cinta Lagu Anak sudah mengunjungi 15 sekolah di Surabaya. Denok melihat antusiasme siswa di kota ini sangat tinggi. "Surabaya keren, ini tahun kedua kita di Surabaya," katanya.

Peluncuran Program Kita Cinta Lagu Anak 2024 juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya beserta Ketua Tim Pengembangan Seni dan Budaya.