Lewat Lomba Pentas Pendidikan Agama Islam, Pelajar Surabaya Unjuk Kreativitas dan Bakat Seni di Bulan Ramadan

Teks foto: Yusuf Masruh menyaksikan lomba Pentas PAI/ist
Teks foto: Yusuf Masruh menyaksikan lomba Pentas PAI/ist

Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggelar Lomba Pentas PAI (Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam) 2024, di Kantor Dispendik Surabaya, Rabu (20/3). 


Lomba Pentas PAI ini digelar guna meningkatkan iman, taqwa, serta kreativitas dan bakat seni  para pelajar SD/SMP negeri dan swasta se-Surabaya saat Bulan Suci Ramadan 1445 H.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, Lomba Pentas PAI berlangsung pada 20-21 Maret 2024 yang terbagi dalam beberapa kategori perlombaan. 

Di antaranya, lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), pidato PAI, cerdas cermat PAI, patrol musik sahur, dan kaligrafi.

“Untuk menyemarakan Bulan Ramadan, kami memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengasah keterampilan dan seni di bidang Pendidikan Agama Islam (PAI),” kata Yusuf dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (22/3).

Yusuf menjelaskan, Lomba Pentas PAI yang berlangsung pada tanggal 20 Maret 2024 diikuti oleh para pelajar di jenjang SD. 

Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2024 diikuti oleh para pelajar di jenjang SMP.

Sebelumnya, di tahap awal telah dilakukan seleksi di tingkat kecamatan pada bulan Februari 2024 lalu. 

Kemudian di tahap berikutnya, para peserta yang lolos di tingkat kecamatan diseleksi kembali untuk mewakili di tingkat wilayah.

“Dimana Kota Surabaya memiliki 5 wilayah. Pada Pentas PAI yang lolos tingkat wilayah akan mewakili tingkat kota. Di tingkat kota yang dikirim adalah juara 1,2, dan 3 dari masing-masing wilayah di Surabaya. Contoh MTQ pesertanya ada 15 anak karena juara 1,2, dan 3 dari 5 wilayah,” jelasnya.

Oleh karena itu, Yusuf berharap para pelajar di Kota Surabaya yang telah mengeksplor sejauh mana kreativitas dan bakat mereka melalui Lomba Pentas PAI dapat memperkuat aspek religi keagamaan, akademis, dan pengembangan talenta mereka.

“Harapan seperti cita-cita Bapak Walikota, dengan memperkuat pondasi keagamaan maka karakter anak-anak kita juga akan semakin kuat. Aspek lainnya adalah mereka dapat mengembangkan bakat seni, dan kreativitasnya sehingga dapat menunjang aspek akademis,” pungkasnya.