Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kasus surat suara tercoblos di Malaysia diinvestigasi.
- Sebar Hoax, Cerminan Novel Baswedan Sering Berbohong Selama Bekerja di KPK
- Harapan Jokowi di Pemilu 2024
- Tidak Ada Salahnya PDIP Berkoalisi Dengan Demokrat
AHY berpendapat, jika hal itu dibiarkan dan tidak dilakukan pendalaman secara serius, maka jutaan rakyat Indonesia merasa tersakiti. Ia hanya ingin, kasus tersebut bisa menjadi terang hingga dalangnya.
"Bayangkan kalau itu terjadi di sana-sini maka akan merusak demokrasi kita melukai hati rakyat dan juga mencoreng nama baik Indonesia di dunia internasional," lanjutnya.
Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, menginginkan proses demokrasi yang sedang berlangsung ini berjalan lebih baik dan semakin dewasa.
"Kalau hasilnya ataupun pemilu dilaksanakan dengan baik, adil dan demokratis lagi maka apapun hasilnya nanti kita semua bisa menerima. Tapi kalau ada kekurangan disana-sini yang dilakukan secara terstruktur masif dan juga sistematis maka rakyat akan marah rakyat akan tidak menerima realitas politik nanti," papar AHY.
Oleh karena itu, AHY meminta kepada para penyelenggara Pemilu agar insiden ini tak lagi terjadi di tanah air. AHY juga mengajak masyarakat untuk turut menjamin kelancaran dan kondusifitas pemilu serentak 17 April mendatang.
"Oleh karena itu saya ingin mengajak semua pihak agar sama-sama kita menjamin kepada seluruh warga negara kita untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 17 April nanti. Mudah-mudahan itu benar-benar menghasilkan proses demokrasi yang memang berkualitas dan akhirnya kita mempunyai pemimpin yang memang memiliki kapasitas dan integritas serta mencintai rakyat seutuhnya," harap AHY. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Indonesia Alami Krisis Sejak 2016, Said Didu: Saat Ini Krisis Yang Terjadi Sengaja Dibuat
- Golkar-PAN ke Prabowo, Pengamat: Sangat Menarik, Kader Partai Dukung Ketua Umum Partai Lain
- Komisi I DPR Apresiasi Kemenlu Cepat Evakuasi 55 WNI yang Disekap di Kamboja