Kepemimpinan Indonesia di ASEAN diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan di kawasan Asia Tenggara, khususnya isu mengenai pengungsi Rohingya belum terselesaikan hingga saat ini.
- Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Pemerintah Indonesia Tàk Perlu Mengemis ke AS
- Gus Fawait: Kita Bangga Indonesia Junjung Tinggi Demokrasi
- BHP Tutup Tambang Nikel di Australia Barat, Gara-gara Indonesia?
Demikian harapan dari Guru Besar Hukum Internasional Profesor Hikmahanto Juwana. Ia berharap ASEAN di bawah keketuaan Indonesia dapat menyelesaikan masalah di tubuh ASEAN sendiri.
“Dalam konteks ini isu di Myanmar harus dapat diselesaikan yaitu masalah pengungsi Rohingya dan masalah ketidakharmonisan antara pemerintah junta Militer dengan sebagian besar rakyat Myanmar,” ujar Hikmahanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/1).
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani mengatakan sudah waktunya bagi ASEAN untuk memberlakukan Responsibility to Protect (R2P) di Myanmar, namun tanpa menggunakan kekerasan.
“Dalam konteks demikian ASEAN harus masuk ke Myanmar dan ini tidak harus dianggap sebagai intervensi,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Pemerintah Indonesia Tàk Perlu Mengemis ke AS
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran