Upaya penyambutan yang dilakukan Hari Putri Lestari, Anggota DPRD Jatim dari fraksi PDI Perjuangan justru mendapat penolakan dari mahasiswa yang melakukan aksi demo menolak RUU KUHP.
- Demokrat Targetkan Menang Pemilu 2024, Ini Pesan AHY Pada Seluruh Kader
- Pertemuan AHY-Surya Paloh Berlangsung Hangat, Koalisi Pemerintah Mulai Terpencar?
- Gandeng Musisi Ahmad Dhani, Caleg DPRD Surabaya Ninayanti Blusukan Sapa Warga Kampung Nelayan
Perwakilan mahasiswa ini berharap agar yang menemui dirinya ditemui oleh kaum Adam bukan dari kaum hawa. Sontak pernyataan itu langsung disambar oleh Hari Putri Lestari.
"Jangan remehkan perempuan, saya seorang ibu yang juga punya anak. Begini, saya pun diharapkan di dalam protapnya. Tetapi ada yang bilang bahwa teman teman harus ada wakil yang harus keluar berdialog. Harapan saya nanti yang sudah mau masuk di dalam nego ikut saya masuk," kata Hari Putri Lestari dikutip Kantor Berita di depan Gedung DPRD Jatim, Rabu (25/9).
Selanjutnya Korlap aksi meminta agar politisi PDI Perjuangan ini menyiapkan ruangan audensi.
"Tadi saya ini diminta untuk keluar menemui kalau memang harus menunggu teman teman berorasi dulu gak apa apa, tapi sampai berapa lama. Sudah ya saya sudah menempati janji saya, oke ya," ujar Hari Putri Lestari sembari meninggalkan kerumunan mahasiswa.
Saat dikonfirmasi terkait penolakan tersebut, Hari Puji Lestari mengaku tidak kecewa. Ia menyebut bahwa tindakannya menemui mahasiswa atas petunjuk pihak kepolisian.
"Nggak, wajar, sesuai standarnya sekarang ini kan dewan ada di dalam. Tadi saya diberitahu dari perwakilan kepolisian mereka berharap dewan ada yang menemui. Saya menemui, saya pingin tahu maunya apa. Mereka menghendaki masuk semua. Kalau sesuai protap aturannya perwakilan. Saya akan coba nego ke kepolisian. Tapi mungkin nggak bisa masuk semua, harus lihat situasi," ujarnya.
Menurut Hari Puji Lestari, niat baiknya itu untuk menjalin ikatan emosional dan menghapus image ke masyarakat yang takut menemui massa.
"Intinya saya ataupun perwakilan anggota ada ikatan emosional, tidak ada sekat disini yang seolah olah dewan ini menemuinya di dalam pagar. Itu image yang harus dihapus. Kami juga melayani mereka. Ketika ada kecurigaan kecurigaan itu adalah hal yang wajar," pungkasnya.
Untuk diketahui, aksi mahasiswa ini terkait penolakan RUU KUHP. Aksi mahasiswa gabungan dari 13 Universitas di Surabaya ini membuat jalan Indrapura Surabaya lumpuh total dan ditutup oleh pihak Kepolisian.
Hingga saat ini, mahasiswa berjumlah ribuan tersebut masih melakukan orasi dan bernyanyi di depan Gedung DPRD Jatim.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Andrew Parengkuan: Ada Oligarki Relawan Sengaja Bikin Gaduh Menyerang Pemerintah
- Jokowi Kaji Usulan Hapus Pemilihan Gubernur secara Langsung, Cak Imin: Setuju!
- Mafia Tanah Masih Marak, Apa Saja yang Selama Ini Dikerjakan Menteri Sofyan Djalil?