Ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengikuti pelatihan excellent Expo UMKM 2021 selama 2 hari , Sabtu-Minggu (4-5/12), di Gedung Serba Guna GOR Kaliwates Kabupaten Jember.
- Suami-Istri Penjual Sate di Jember Naik Haji, Menabung Selama 27 Tahun
- Pendaki Asal Jember Terjatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Tim Penyelamat Masih Lakukan Pencarian
- JAT4 Hadirkan 100 Buyer, Jember Jadi Titik Temu Petualang Wisata Nusantara dan Mancanegara
Kegiatan pelatihan ini diinisiasi Dinas Koperasi dan UMKM Pemkab Jember, diikuti sebanyak 187 pelaku UMKM.
"Hari ini teman-teman dari Dinas koperasi dan UMKM mengadakan acara pelatihan excellent Expo UMKM 2021. Untuk menyambut HUT Kabupaten Jember yang ke 92, tanggal 1 Januari 2021," kata Bupati Jember Hendy Siswanto di Gedung Serba Guna GOR Kaliwates dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (4/12).
Dia menjelaskan acara ini diikuti semua pelaku UMKM di Kabupaten Jember, dengan produk yang bermacam-macam. Selain itu Pemkab akan membantu memperbaiki pemasaran dan branding produk.
Dengan membentuk centra UMKM, yang rencananya akan ditempatkan di gedung, yang saat ini dipakai sebagai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP) dekat alun-alun kota Jember.
"Di sana nanti akan ditempatkan produk-produk UMKM warga Jember serta tempat pelatihan pelaku UMKM," jelasnya.
Dia menambahkan UMKM bisa maju kalau masyarakatnya cinta pada produk kita sendiri. Pelaku UMKM diharapkan bisa menguasai pembeli di kabupaten Jember sendiri sebelum melakukan penetrasi pasar keluar Jember. Sebab Kabupaten Jember memiliki jumlah penduduk yang besar 2,6 juta jiwa. Tentunya ini adalah potensi market yang besar.
"Jika mereka melakukan transaksi 10 persen dari jumlah penduduk, maka UMKM akan menggeliat," imbuhnya.
Namun mulai saat ini, lanjutnya, harus digerakkan pemasaran digital secara online. Dan masih pandemi Covid 19, kegiatan UMKM harus bersandar pada kekuatan daerah sendiri, jangan melihat jauh-jauh.
"Seperti disampaikan gubernur Jatim, bahwa ekspor antar daerah dalam provinsi, tiga kali lipat lebih besar dari ekspor antar provinsi.
"Warga sendiri jadi market, namun Pemkab harus turun tangan. Bagaimana harga makanan murah, enak dan higienis," tandasnya.
Karena itu, untuk produk UMKM sejenis bisa dimarger dalam satu branding. Sebab, untuk branding produk, biayanya cukup mahal. Dengan berbagai macam UMKM yang tersebar di 248 desa/kelurahan di Kabupaten Jember, yang memiliki produk yang sama, misalnya produk kripik, dijadikan satu branding.
"Pemkab membantu branding dengan APBD. yang produksi adalah pelaku umkmnya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Suami-Istri Penjual Sate di Jember Naik Haji, Menabung Selama 27 Tahun
- Pendaki Asal Jember Terjatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Tim Penyelamat Masih Lakukan Pencarian
- JAT4 Hadirkan 100 Buyer, Jember Jadi Titik Temu Petualang Wisata Nusantara dan Mancanegara