Rencana Partai Gerindra kembali mengusung Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2024 disarankan untuk ditimbang ulang. Daripada membuat malu Partai Gerindra jika kembali kalah untuk ketiga kalinya sebagai capres, Prabowo lebih baik istirahat dan usung Sandiaga Uno.
- Nelayan Milenial Dukung Firli Capres, Dinilai Berhasil Kampanyekan Desa Antikorupsi
- Guru Madin Se-Mojokerto Raya Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
- Prabowo Beri Motivasi Mahasiswa di Turki Terkait G7
Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia, Saiful Anam mengatakan, peluang kekalahan Prabowo jika kembali maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 sangat besar, apabila tidak mendapatkan dukungan rakyat.
"Prabowo saya kira lebih baik istirahat sajalah, karena yang bersangkutan bisa jadi tiga kali berturut turut kalah dalam Pilpres 2024 apabila tidak mendapatkan dukungan rakyat," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/10).
Saiful menyarankan Prabowo menyerahkan slot capres kepada kader muda Gerindra seperti Sandiaga Salahuddin Uno yang lebih diterima masyarakat.
"Apalagi dalam beberapa survei angka kenaikan elektabilitas dan kapabilitas Sandi sangat signifikan. Bahkan yang bersangkutan bisa jadi memenangkan Pilpres dan Gerindra kalau saja Prabowo mau mengalah," papar Saiful.
Karena, menurut Saiful, Prabowo memiliki kelemahan tersendiri yang jadi kendala untuk memenangkan Pilpres. Apalagi, melihat hasil survei, selalu terdapat angka minus beberapa persen dalam perolehan Prabowo.
"Angka itulah yang menyebabkan Prabowo selalu sulit sebagai pemenang, terbukti head to head selalu kalah selisih beberapa suara dengan Jokowi. Angka itulah yang tidak dapat dilepaskan bagi Prabowo," jelasnya.
"Sehingga, menurut saya, sebaiknya Prabowo merelakan demi kejayaan Gerindra, yakni memberikan kesempatan kepada Sandi untuk maju sebagai capres 2024 mendatang," pungkas Saiful.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Malam Ini, KPU Jember Tentukan Nasib Calon Independen Muhammad Jaddin-Arismaya Parahita
- Bertemu PM Kishida, Presiden Jokowi Bahas Proyek MRT hingga Isu Palestina
- Jika PAN Tak Diveto Amien Rais, Saat Itu Sudah Gabung PDIP Dukung Jokowi-Maruf