Budaya bagaikan air jernih yang membasuh nilai-nilai kotor dalam kehidupan, terutama di bidang politik. Pemikiran-pemikiran politik yang konfrontatif dapat menjadi harmonis dalam konsep budaya dan pedalangan.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk persembahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dengan lakon Gathutkaca Winisuda dengan Dalang Ki Seno Nugroho, yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (14/12) malam.
- Rohani Siswanto Interupsi Saat Sidang Paripurna
- Demokrat Somasi Moeldoko Cs Agar Tidak Lagi Pakai Nama dan Atribut Partai
- Jokowi Ikut Campur Cari Pendamping Ganjar, Skema Parpol Lain jadi Rusak
Gubernur kelahiran Madiun tesebut juga memberikan apresiasi kepada Mendagri, Tjahjo Kumolo yang menghadirkan pagelaran ini di Jatim, khususnya di Kabupaten Malang.
Terima kasih Pak Menteri atas terselenggaranya wayang kulit ini. Masyarakat di Jatim, khususnya di Malang ini tidak hanya haus terhadap hiburan, tapi juga tetesan yang jernih dalam kehidupan†pujinya.
Dalam kesempatan sama, Tjahjo mengatakan, pagelaran ini merupakan pamungkas dari kegiatan road show wayang kulit di berbagai daerah di Indonesia.
"Tanggal 1 Desember 2018 lalu, kami selenggarakan pagelaran serupa di Jogja, dengan cerita Sengkuni Gugur. Malam ini, kita hadirkan lakon Gathutkaca Winisuda†katanya.
Tujuan pentas wayang kulit ini, lanjut Tjahjo, dalam rangka konsolidasi demokrasi di Indonesia. Pasalnya, tahun depan bangsa ini akan menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar, yakni pemilihan presiden (Pilpres), dan pemilihan legislative (Pileg).
"Kami ingin pesta demokrasi tersebut berjalan lancar dan aman, khususnya di Jawa Timur†katanya. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Puncak Hari Antikorupsi Sedunia 2022, KPK Lelang Barang Rampasan Gratifikasi
- Mundurnya Wakil Ketua KPK Lili Pintauli, Pengamat: Sudah Memenuhi Unsur Keadilan
- Ajak Akademi Awasi Penerapan UU Ciptaker, Airlangga: Tanda Pemulihan Ekonomi Mulai Terlihat